emasharini.id – Harga emas spot global pada Kamis (2 Oktober 2025) mengalami koreksi setelah sempat mencetak rekor tertinggi. Penurunan ini menunjukkan reaksi pasar terhadap dorongan beli yang kuat di sesi sebelumnya. Berikut tinjauan lengkapnya.
Pergerakan Harga dan Titik Rekor
Pada pembukaan perdagangan Kamis pagi, harga emas spot jatuh tipis dibandingkan penutupan sesi sebelumnya. Logam mulia ini sebelumnya berhasil menembus rekor tertinggi (all-time high / ATH). Dalam sesi itu, harga sempat mencapai USD 3.969,91 per ons sebelum terkoreksi ke USD 3.956,19 per ons di titik tertinggi sesi dan akhirnya menetap di kisaran lebih rendah. Koreksi ini memperlihatkan bahwa pasar mulai mengambil profit setelah lonjakan intens.
Investor tampak melakukan penyesuaian posisi setelah tekanan beli yang massif. Tekanan ini wajar dalam pasar yang telah bergerak sangat cepat ke zona puncak. Momen koreksi seperti ini sering terjadi ketika pasar mencapai level psikologis penting dan investor memegang keuntungan.
Dampak di Pasar Lokal Indonesia
Harga emas lokal pun mencerminkan koreksi global meski dampaknya lebih moderat. Emas PT Aneka Tambang (Antam) berada di kisaran Rp 2.235.000 per gram, turun sekitar Rp 2.000 dari harga sehari sebelumnya. Harga buyback (jual kembali) emas Antam juga mengalami penurunan moderat di pasar domestik.
Di pasar digital, platform-platform emas menunjukkan reaksi yang mirip; harga per gram melemah meski tidak secara tajam. Penurunan ini mencerminkan bahwa pasar domestik cukup responsif terhadap pergerakan global, namun masih ditahan oleh faktor permintaan lokal yang stabil dari investor ritel.
Fakta Pendukung dan Interpretasi
Lonjakan harga emas ke rekor mencerminkan tingginya minat investor dalam aset safe haven, terutama ketika ketidakpastian ekonomi dan geopolitik meningkat. Namun, koreksi setelah ATH menunjukkan bahwa pasar tidak bisa terus melaju tanpa evaluasi ulang posisi.
Beberapa indikator teknikal menunjukkan momentum pasar mulai melemah di zona overbought. Selain itu, likuiditas yang masuk ke emas mungkin sebagian mengalir ke aset lain yang mulai menawarkan imbal hasil menarik. Koreksi kecil ini bisa jadi momentum konsolidasi sebelum reli baru, jika faktor eksternal mendukung.
Investor lokal tampak memanfaatkan momentum ini untuk entry bertahap. Mereka menunggu harga yang lebih stabil sebelum menambah kepemilikan. Sementara itu, pelaku pasar besar mungkin merespons dengan strategi hedging atau rebalancing portofolio.
Prospek Harga Emas ke Depan
Ke depan, harga emas berpotensi kembali menguji rekor tertinggi jika dukungan fundamental berlanjut. Faktor seperti kebijakan moneter AS, inflasi, serta dinamika geopolitik akan memainkan peranan penting.
Jika pasar global kembali meyakini emas sebagai tempat pelarian modal, dorongan beli bisa muncul kembali. Namun bila tekanan jual memuncak, harga bisa kembali ke level support. Level support lokal dan global perlu diperhatikan sebagai zona aman bagi trader dan investor.
Dengan demikian, koreksi pada Kamis ini bisa menjadi gerak sehat pasar. Harga emas belum membalik tren positif jangka panjang. Investor sebaiknya tetap memantau dinamika global sambil melakukan penyesuaian strategi portofolio secara hati-hati.
