emasharini.id – Jakarta, 17 Oktober 2025 — Harga emas di pasar spot menembus rekor tertinggi melebihi US$ 4.300 per ons troi, seiring meningkatnya permintaan aset safe-haven dalam kondisi ketidakpastian global. Data menunjukkan bahwa emas spot naik hingga US$ 4.316,99 setelah sebelumnya sempat mencapai US$ 4.318,75 per ons.
Lonjakan Harga dan Faktor Pemicu
Pada Jumat pagi ini, harga emas spot tercatat naik sekitar 2,6 % dari sesi sebelumnya yang dipicu oleh persepsi pasar bahwa resiko ekonomi global kembali meningkat. Penguatan dolar yang sebelumnya menahan emas kini mulai diimbangi arus aliran modal ke logam mulia. Selain itu, ekspektasi pelaku pasar bahwa bank sentral utama bisa menunda kenaikan suku bunga juga semakin menguat, sehingga memicu lonjakan emas sebagai instrumen lindung nilai. Kondisi geopolitik dan inflasi global yang masih tinggi turut memperkuat minat investor terhadap emas.
Dampak terhadap Harga Emas di Indonesia
Kenaikan harga emas internasional ini langsung berdampak pada pasar dalam negeri. Emas batangan bersertifikat dari salah satu produsen logam mulia nasional naik Rp 78.000 per gram menjadi Rp 2.485.000 per gram. Demikian pula harga buyback meningkat menjadi Rp 2.334.000 per gram. Hal ini menunjukkan bahwa para pelaku pasar ritel turut merasakan efek dari lonjakan harga emas global. Dengan kondisi ini, investor ritel maupun institusi di Indonesia semakin memerhati tren logam mulia sebagai komponen diversifikasi portofolio.
Ekspektasi dan Strategi Investasi ke Depan
Melihat tren saat ini, analis memperkirakan dorongan permintaan emas akan tetap tinggi dalam jangka pendek hingga menengah. Nilai emas yang menembus US$ 4.300 menjadi indikator bahwa pasar menilai risiko ekonomi global belum mereda. Investor disarankan mempertimbangkan produk emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan volatilitas pasar keuangan. Namun, mereka juga perlu memperhatikan spread antara harga beli dan harga jual serta likuiditas produk emas di domestik. Sementara itu, produsen dan pedagang logam mulia nasional diimbau menjaga kesiapan pasokan serta kontrol kualitas untuk mengantisipasi lonjakan permintaan tiba-tiba.
