emasharini.id – Investasi online semakin diminati masyarakat Indonesia, terutama oleh generasi muda. Data menunjukkan bahwa lebih dari 50% investor pasar modal Indonesia berasal dari kelompok usia di bawah 30 tahun. Hal ini mencerminkan potensi besar generasi muda sebagai aktor penting dalam mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Tantangan dalam Literasi Keuangan Digital
Meskipun minat terhadap investasi online meningkat, rendahnya literasi keuangan digital menjadi tantangan utama. Banyak individu belum memahami cara kerja investasi melalui platform digital, seperti reksa dana, saham, atau cryptocurrency. Kurangnya pemahaman ini dapat menyebabkan keputusan investasi yang kurang tepat dan berisiko.
Peran Regulasi dalam Meningkatkan Kepercayaan Publik
Direktur Utama Dupoin Indonesia, Gunawan Herman, menekankan pentingnya regulasi dalam industri investasi online. Menurutnya, regulasi bukanlah hambatan, melainkan bentuk perlindungan dan dasar terciptanya kepercayaan publik. Ia menambahkan bahwa kepatuhan terhadap regulator sudah menjadi bagian dari budaya kerja perusahaan, mulai dari penerapan prinsip anti pencucian uang hingga transparansi dalam setiap proses.
Upaya Meningkatkan Literasi Keuangan Digital
Untuk meningkatkan literasi keuangan digital, berbagai pihak melakukan inisiatif edukasi. Misalnya, Dupoin Indonesia mengadakan forum untuk membangun reputasi yang kredibel serta menjembatani hubungan antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat. Selain itu, edukasi tentang perdagangan berjangka juga penting, baik untuk masyarakat umum maupun para Wakil Pialang. Yazid Kanca Surya, Direktur Utama JFX, menyebutkan bahwa edukasi ini dibutuhkan dari sumber pertama atau pihak yang mengenalkan informasi kepada calon nasabah.
