Bukan China, Kekuatan Lain Lebih Ganas di Balik Lonjakan Harga Emas Dunia
Meta Description
Lonjakan harga emas dunia ternyata bukan hanya dipicu oleh China. Negara lain seperti Kazakhstan dan Brasil justru menjadi pemain utama dalam pembelian emas besar-besaran pada kuartal III 2025, mendorong harga emas menembus rekor baru.
Focus Keyphrase: pembelian emas bank sentral
Slug URL: pembelian-emas-bank-sentral-naik-2025
Bank Sentral Dunia Gencar Memborong Emas
Bank-bank sentral di seluruh dunia terus meningkatkan pembelian emas selama kuartal III 2025. Aktivitas besar-besaran ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong harga emas melonjak hingga 51% sepanjang tahun. Laporan terbaru World Gold Council (WGC) mencatat pembelian bersih emas mencapai 220 ton, naik 28% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kenaikan ini mencapai 10%. Data tersebut menegaskan bahwa minat bank sentral terhadap emas tetap tinggi, bahkan ketika harga logam mulia itu sudah menyentuh level tertinggi dalam sejarah perdagangan global.
Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Tertinggi
Sepanjang tahun 2025, harga emas global terus menanjak. Hingga Rabu (5/11/2025), harga emas dunia (XAU) tercatat di US$3.964,49 per troy ons pada perdagangan intraday. Lonjakan ini menunjukkan tingginya minat investor global terhadap aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
Selama periode Januari hingga September 2025, total pembelian emas oleh bank sentral mencapai 634 ton. Meski jumlah ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2024 (724 ton), permintaan tetap tergolong sangat kuat.
Investasi Emas Digital Ikut Meningkat Tajam
Selain emas fisik, investasi pada produk emas digital seperti Exchange-Traded Fund (ETF) juga melonjak. Pada kuartal III 2025, total investasi emas digital mencapai 221 ton, naik 134% secara tahunan dan 30% dibanding kuartal sebelumnya. Data ini menunjukkan bahwa investor global semakin aktif mendiversifikasi aset mereka ke produk berbasis emas.
Kazakhstan dan Brasil Jadi Pembeli Emas Terbesar
Menariknya, China bukan lagi pemain utama dalam pembelian emas tahun ini. Posisi teratas justru ditempati oleh Bank Nasional Kazakhstan yang membeli 18,21 ton emas. Di urutan berikutnya, Bank Sentral Brasil menambah 15,49 ton, menjadi pembelian pertamanya sejak 2021.
Negara lain seperti Turki dan Guatemala juga ikut menambah cadangan emas masing-masing sebesar 6,52 ton dan 6,13 ton. Sementara itu, China menempati posisi kelima dengan pembelian 4,98 ton.
Beberapa Negara Justru Melepas Cadangan Emas
Tak semua negara menambah emasnya. Beberapa bank sentral memilih menjual sebagian cadangannya. Uzbekistan tercatat menjual paling banyak, yakni 3,11 ton. Negara lain seperti Qatar, Polandia, Meksiko, dan Islandia juga melepas emas dalam jumlah kecil, di bawah 1 ton.
Menurut WGC, sekitar 66% dari total pembelian bank sentral belum dilaporkan secara resmi, sebuah pola yang terus berulang sejak 2022. Data ini mengindikasikan adanya aktivitas pembelian yang tidak sepenuhnya terbuka di pasar global.
AS Masih Jadi Negara dengan Cadangan Emas Terbesar
Berdasarkan laporan terbaru WGC per November 2025, Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan cadangan emas terbesar di dunia, yaitu 8.133,5 ton. China menempati urutan ketujuh dengan 2.303,5 ton, sedangkan India berada di posisi kesembilan dengan 880,2 ton.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi ke-44 dunia dengan 80,4 ton cadangan emas.
Kesimpulan: Kekuatan Baru di Balik Pasar Emas Dunia
Lonjakan harga emas dunia ternyata tidak hanya didorong oleh China. Negara-negara seperti Kazakhstan dan Brasil kini muncul sebagai kekuatan baru dalam pergerakan pasar emas global. Aktivitas pembelian besar-besaran oleh bank sentral menunjukkan betapa pentingnya emas sebagai aset pelindung di tengah fluktuasi ekonomi dan geopolitik dunia.
