Pergerakan Harga Emas Hari Ini Selasa, 18 November 2025 di Pasar Dunia

Pergerakan Harga Emas Hari Ini 18 November 2025 Mengalami Tekanan di Pasar Dunia

Meta Description (SEO YOAST)

Harga emas dunia pada 18 November 2025 turun ke US$4.018,73 per troy ounce akibat ekspektasi suku bunga AS, penguatan dolar, serta minimnya data ekonomi. Simak analisis lengkap pergerakannya.

Slug URL (SEO YOAST)

pergerakan-harga-emas-hari-ini-18-november-2025

Keyword Frasa Utama (YOAST SEO)

pergerakan harga emas hari ini

Harga Emas Dunia 18 November 2025 Terus Melemah

Harga emas di pasar spot kembali bergerak turun pada Selasa, 18 November 2025. Pada pukul 12.23 WIB, harga emas tercatat di posisi US$4.018,73 per troy ounce, melemah 0,65% atau turun US$26,23 dibandingkan penutupan sebelumnya. Pergerakan ini menunjukkan sentimen pasar yang cenderung negatif terhadap aset emas.

Selain itu, data Bloomberg mencatat bahwa selama empat hari terakhir, harga emas terus berada di zona merah dengan koreksi total sekitar 4%. Tren penurunan ini memperlihatkan tekanan kuat yang berasal dari faktor makro global.

Ekspektasi Suku Bunga AS Menahan Kenaikan Harga Emas

Harga emas melemah karena ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan semakin turun. Para investor kini menunggu kejelasan setelah kurangnya data ekonomi terbaru usai penutupan pemerintahan AS.

Beberapa pejabat The Fed kembali menyampaikan perlunya sikap lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga. Meski demikian, Gubernur The Fed Christopher Waller masih menunjukkan dukungan terhadap wacana pemangkasan suku bunga, sehingga pasar tetap memperkirakan adanya ruang penurunan yang terbatas.

Dolar AS Menguat dan Menambah Tekanan pada Emas

Indeks dolar AS terus menguat, yang pada akhirnya menekan harga logam mulia. Ketika dolar naik, minat terhadap emas biasanya menurun karena emas menjadi relatif lebih mahal bagi negara lain.

Berdasarkan perdagangan swap suku bunga, peluang pemangkasan suku bunga pada Desember kini turun menjadi kurang dari 50%, padahal sebelumnya pasar sempat memperkirakan pemangkasan seperempat poin. Perubahan proyeksi ini membuat emas tidak lagi menikmati dorongan dari ekspektasi kebijakan moneter longgar.

Investor Menunggu Data Tenaga Kerja AS

Para pelaku pasar menanti rilis data ketenagakerjaan AS yang sempat tertunda karena penutupan pemerintahan. Data ini tetap menjadi rujukan penting untuk membaca arah ekonomi AS, meskipun bersifat lebih retrospektif dari biasanya.

Laporan tersebut diharapkan memberi gambaran kondisi tenaga kerja setelah enam minggu tidak tersedia informasi resmi. Hasil data ini diperkirakan menjadi salah satu pemicu volatilitas emas dalam beberapa hari mendatang.

Emas Masih Menguat 50% Sepanjang 2025

Terlepas dari tekanan jangka pendek, emas masih membukukan kenaikan lebih dari 50% sepanjang tahun 2025. Bahkan, reli tersebut mencatatkan performa terbaik sejak 1979. Beberapa faktor utama yang mendukung reli harga emas antara lain:

  • Kekhawatiran fiskal global
  • Pembelian agresif oleh bank-bank sentral
  • Diversifikasi cadangan untuk mitigasi risiko geopolitik

Harga emas bahkan sempat menembus rekor di atas US$4.380 per troy ounce pada bulan lalu.

Bank Sentral Global Terus Menambah Cadangan Emas

Goldman Sachs memperkirakan bahwa pembelian emas oleh bank sentral masih akan berlanjut kuat. Pada September 2025, pembelian diproyeksikan mencapai 64 ton, meningkat drastis dari angka bulan sebelumnya yang hanya 20 ton lebih.

China menjadi negara yang paling disorot setelah diperkirakan menambah 15 ton, jauh lebih tinggi dibandingkan laporan resmi yang hanya 1,24 ton. Para analis Goldman Sachs melihat tren ini sebagai gerakan jangka panjang dari bank sentral dunia untuk melindungi cadangan negara.

Isu Hukum Pejabat The Fed Turut Mempengaruhi Sentimen Pasar

Pasar juga memerhatikan perkembangan kasus hukum yang melibatkan Gubernur The Fed, Lisa Cook. Pemerintahan Trump menuduhnya melakukan penipuan hipotek, namun ia membantahnya melalui surat resmi kepada Jaksa Agung Pam Bondi. Mahkamah Agung AS dijadwalkan menggelar sidang pada 21 Januari.

Walau tidak berkaitan langsung dengan kebijakan moneter, isu tersebut tetap memunculkan ketidakpastian tambahan di pasar keuangan.

Harga Emas Mengurangi Pelemahan Menjelang Penutupan

Menjelang pukul 18.48 WIB, harga emas berhasil memangkas sebagian pelemahannya. Data Bloomberg menunjukkan harga emas bergerak ke US$4.042,96 per troy ounce, atau melemah ringan 0,05% saja. Pergerakan ini menandakan peningkatan minat beli ketika harga menyentuh level jangka pendek yang dianggap menarik oleh sebagian investor.