Harga Emas Hari Ini Senin, 24 November di Pasar Spot usai Tertekan Pekan Lalu

 

Harga Emas Naik Tipis di Awal Pekan, Pelaku Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed

Meta Deskripsi (≤155 karakter)
Harga emas di pasar spot naik tipis pada Senin 24 November 2025. Pelaku pasar masih menunggu arah kebijakan suku bunga The Fed bulan depan.

Kata Kunci / Frasa Utama
harga emas hari ini

Slug URL (SEO Friendly)
harga-emas-hari-ini-24-november-2025

Harga Emas Menguat Tipis pada Awal Pekan

Harga emas kembali bergerak variatif pada awal pekan ini, Senin 24 November 2025. Setelah menutup perdagangan pekan lalu di atas US$4.000 per troy ounce, harga emas di pasar spot justru bergerak dengan kenaikan yang sangat tipis. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot naik 0,07% atau 2,44 poin menjadi US$4.067,58 per troy ounce pada pukul 06.39 WIB, setara Rp2,17 juta per gram.

Sementara itu, kontrak emas berjangka Comex AS untuk pengiriman Desember 2025 justru melemah 0,32% atau 13,2 poin ke posisi US$4.102,8 per troy ounce. Pergerakan ini menunjukkan bahwa pasar masih menimbang banyak faktor sehingga arah harga belum bergerak signifikan.

Sentimen Suku Bunga AS Tetap Membayangi Harga Emas

Pelaku pasar terus mencermati arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat. Kondisi ini masih menekan emas karena ketidakpastian mengenai keputusan The Fed pada pertemuan terakhir tahun ini belum berubah. CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa pelaku pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga lebih dari 69% pada bulan depan. Namun sejumlah ekonom melihat peluang tersebut masih seimbang, sehingga data ekonomi beberapa minggu ke depan akan menjadi penentu utama.

Menurut laporan Kitco, Direktur Proptraderedge.com Kathy Lien menilai pasar sudah memperhitungkan banyak sentimen negatif. Karena itu, data ekonomi yang lebih baik dari proyeksi justru dapat menambah tekanan bagi emas. Ia berencana mengamati data penjualan selama libur Thanksgiving untuk melihat apakah daya beli konsumen masih kuat. Jika daya beli terbukti tinggi, The Fed memiliki kemungkinan mempertahankan suku bunga pada Desember.

Analis Menilai Pasar Masih Menunggu Kepastian The Fed

Analis Komoditas Commerzbank, Barbara Lambrecht, juga mengambil posisi netral. Ia menilai bahwa pasar emas masih menunggu kejelasan arah suku bunga The Fed. Menurutnya, ekspektasi pemangkasan suku bunga menjadi satu-satunya katalis yang mampu mendorong kenaikan harga emas. Jika ekspektasi tersebut tidak pulih, harga emas lebih mungkin bergerak stagnan.

Selain itu, masih ada ruang bagi beberapa data ekonomi baru untuk memengaruhi pasar sebelum The Fed bersidang pada 9–10 Desember. Dengan demikian, investor akan semakin fokus pada rilis data beberapa hari ke depan.

Pergerakan Intraday Menguat dan Melemah Bergantian

Pekan ini, harga emas bergerak fluktuatif sepanjang hari.

Pukul 19.03 WIB: Emas Menguat

Harga emas spot meningkat 0,17% atau 7,02 poin menjadi US$4.072,16 per troy ounce. Namun harga emas berjangka Comex kembali melemah 0,34% menjadi US$4.102,20 per troy ounce.

Pukul 15.14 WIB: Emas Melemah Tipis

Harga emas spot turun 0,16% atau 3,3 poin ke level US$4.061,48 per troy ounce. Kontrak emas Desember juga melemah 0,52% atau 21,2 poin ke posisi US$4.094,8 per troy ounce.

Pukul 10.27 WIB: Emas Dalam Tekanan

Pada sesi pagi, harga emas spot melemah 0,41% atau 16,89 poin ke level US$4.048,25 per troy ounce. Kontrak berjangka Comex juga turun 0,41% ke posisi US$4.078,8 per troy ounce.

Analisis Teknikal Menunjukkan Momentum Bullish Melemah

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menjelaskan bahwa kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average memperlihatkan melemahnya tren bullish emas. Kegagalan emas mempertahankan level di atas US$4.100 menjadi sinyal awal bahwa harga berpotensi memasuki fase koreksi.

Andy menilai ada dua kemungkinan pergerakan:

  1. Jika tekanan bullish muncul kembali, emas berpeluang menguji resistance terdekat di US$4.129.
  2. Jika momentum penguatan tidak kembali, koreksi wajar dapat membawa harga menuju support di sekitar US$4.034.

Level tersebut akan menjadi area penentu apakah emas akan melakukan rebound teknikal atau justru melanjutkan koreksi lebih dalam.

Pasar Menunggu Data PPI dan Penjualan Ritel AS

Selain kebijakan The Fed, pelaku pasar menunggu dua data ekonomi penting yang rencananya dirilis pada Selasa 25 November 2025. Data tersebut adalah:

  • Indeks Harga Produsen (PPI) yang diperkirakan naik 0,3% MoM
  • Penjualan ritel AS yang diproyeksikan tumbuh 0,4% MoM

Jika rilis data menunjukkan hasil lebih tinggi dari ekspektasi, peluang pemangkasan suku bunga dapat mengecil. Kondisi ini berpotensi menguatkan dolar AS dan menekan harga emas. Namun jika hasil rilis lebih rendah, emas berpeluang kembali mendapatkan dorongan beli.