Siap-Siap! Harga Emas Bisa Tembus US$4.980 dalam 12 Bulan ke Depan

 

Harga Emas Berpotensi Tembus US$4.980 dalam 12 Bulan, LBMA Ungkap Prediksi Baru

Jakarta – Harga emas dunia diperkirakan terus melonjak sepanjang tahun 2026. Prediksi ini muncul setelah pertemuan tahunan London Bullion Market Association (LBMA) di Kyoto, Jepang. Dalam forum tersebut, para delegasi menilai bahwa tren kenaikan harga emas masih sangat kuat, terutama karena ekonomi global semakin penuh ketidakpastian.

LBMA Prediksi Harga Emas Bisa Mencapai US$4.980 per Troy Ons

Dalam pertemuan LBMA, para delegasi aktif memproyeksikan bahwa harga emas global mampu menembus US$4.980 per troy ons dalam 12 bulan ke depan. Angka tersebut berarti harga emas berpotensi naik sekitar 27 persen dari posisi saat ini.

Proyeksi ini menunjukkan keyakinan pasar bahwa logam mulia tetap menjadi aset perlindungan utama. Selain itu, kenaikan tersebut juga mencerminkan reaksi pasar terhadap gejolak politik dunia dan ancaman perlambatan ekonomi global.

Harga Emas Menguat Tajam Sepanjang Tahun Ini

Sepanjang tahun berjalan, harga emas sudah melonjak hingga 52 persen, pertumbuhan tahunan terbesar sejak 1979. Lonjakan ini membuat harga emas sempat melewati US$3.000 per troy ons pada Maret, lalu menembus US$4.000 pada Oktober.

Selanjutnya, harga emas bahkan mencatat rekor tertinggi US$4.381 per ons pada 20 Oktober. Situasi ini terjadi karena ketegangan geopolitik, ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat, serta kekhawatiran terhadap potensi perlambatan ekonomi global.

Sentimen Ekonomi dan Geopolitik Dorong Emas Jadi Aset Aman

Dalam jajak pendapat LBMA, mayoritas delegasi menyampaikan bahwa gejolak ekonomi dan geopolitik masih akan mendominasi pasar sepanjang 2026. Oleh sebab itu, minat terhadap emas sebagai aset safe haven diperkirakan tetap tinggi.

Para peserta konferensi menilai bahwa investor global semakin menghindari risiko, sehingga aliran dana ke aset berisiko rendah seperti emas akan terus meningkat.

Harga Perak Juga Diproyeksi Melejit

Selain emas, harga perak juga diperkirakan naik signifikan. Delegasi LBMA memproyeksikan bahwa harga perak dapat menyentuh US$59 per ons, melonjak dari posisi sekitar US$46.

Sepanjang tahun ini saja, harga perak sudah melompat 62 persen, tertinggi sejak 2010. Kenaikan ini dipicu oleh permintaan investasi yang kuat, pasokan yang semakin ketat di pasar spot London, serta peningkatan konsumsi perak di India.

Platinum dan Paladium Berpotensi Melanjutkan Tren Kenaikan

LBMA juga memprediksi bahwa dua logam industri lainnya, yaitu platinum dan paladium, akan mencatat kenaikan tambahan.

  • Platinum: berpotensi naik ke US$1.816 per ons dari posisi sekarang di US$1.544
  • Paladium: berpotensi naik ke US$1.709 per ons dari sekitar US$1.364

Kedua logam ini telah mencatat lonjakan masing-masing 76 persen dan 54 persen sepanjang tahun. Kenaikan tersebut muncul karena pasokan tambang semakin ketat dan kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif AS.

Kesimpulan: Harga Emas Masih Berpeluang Menguat Tajam

Melalui berbagai indikator dan pernyataan delegasi LBMA, pasar emas diperkirakan tetap bergairah hingga 2026. Dengan ketidakpastian ekonomi dunia yang terus membesar, investor semakin memprioritaskan aset aman seperti emas, perak, hingga platinum dan paladium.

Jika proyeksi LBMA terbukti, maka harga emas dunia berpotensi menciptakan rekor baru dan mendefinisikan ulang arah pasar logam mulia global untuk tahun mendatang.

SEO Content Requirements

Meta Description (≤155 karakter)

Harga emas berpotensi menembus US$4.980 dalam 12 bulan. LBMA memprediksi kenaikan tajam akibat gejolak ekonomi dan geopolitik global.

Focus Keyphrase (Frasa Utama)

proyeksi harga emas 2026

Slug URL

proyeksi-harga-emas-2026-bisa-tembus-4980