Meta Deskripsi
Harga emas terus melonjak dan menjadi penyumbang terbesar inflasi nasional pada Oktober 2025. Permintaan global meningkat tajam dan mendorong kenaikan harga emas di Indonesia hingga Rp2.237.000 per gram. Simak analisis lengkap faktor penyebab dan dampaknya terhadap perekonomian.
Slug URL
harga-emas-naik-biangkerek-inflasi-indonesia-2025
Kata Kunci Frasa Utama (YOAST SEO)
harga emas naik, inflasi Indonesia 2025, emas penyumbang inflasi, permintaan emas meningkat
Harga Emas Melonjak Tajam, Jadi Penyebab Utama Inflasi Indonesia
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus menyampaikan bahwa komoditas emas perhiasan menjadi pemicu terbesar inflasi nasional pada Oktober 2025. Pada periode tersebut, inflasi year-on-year mencapai 2,86 persen dan masih berada dalam target inflasi nasional 1,5 sampai 3,5 persen.
Emas Berkontribusi Terbesar terhadap Inflasi
Wiyagus menjelaskan bahwa emas perhiasan memberikan andil tertinggi dalam kenaikan inflasi, mengungguli komoditas pangan seperti cabai dan beras. Ia menegaskan bahwa lonjakan harga emas semakin terlihat jelas pada inflasi month-to-month, karena emas kembali menjadi penyumbang utama bersama cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
Selain itu, ia menilai permintaan emas global meningkat drastis sehingga mendorong harga emas dunia naik tajam. Dampaknya, harga emas di Indonesia meroket hingga mencapai Rp2.237.000 per gram. Menurutnya, fenomena ini membuat emas menjadi salah satu faktor paling signifikan dalam proses pembentukan inflasi nasional.
Minat Investasi Emas di Indonesia Meningkat Pesat
Wiyagus juga mengamati perubahan perilaku keuangan masyarakat Indonesia. Ia menyampaikan bahwa berdasarkan laporan World Gold Council, dua dari tiga masyarakat Indonesia memilih emas sebagai instrumen investasi. Karena itu, permintaan domestik terus bertambah dan semakin memperkuat dorongan terhadap kenaikan harga.
Ia menilai emas kini menjadi pilihan utama masyarakat untuk menjaga stabilitas ekonomi, cadangan dana darurat, dan instrumen lindung nilai dari ketidakpastian global.
BPS Tegaskan Dampak Besar Harga Emas terhadap Inflasi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, memperkuat pernyataan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa harga emas meningkat hingga 52,76 persen selama Oktober 2025. Menurutnya, tingginya minat global dan domestik terhadap emas sebagai safe haven mendorong peningkatan volume penjualan sepanjang Januari–September 2025.
Amalia menambahkan bahwa perubahan tren konsumsi emas terlihat konsisten, bahkan mulai bergeser menjadi aktivitas konsumtif. Berdasarkan survei konsumsi, Makassar tercatat sebagai wilayah dengan pembelian emas tertinggi, diikuti Jakarta Timur, Bandung, dan Jayapura.
Kontribusi Emas pada Inflasi Bulanan Sangat Tinggi
Amalia menjelaskan bahwa inflasi month-to-month pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,28 persen. Emas perhiasan sendiri menyumbang 0,21 persen dari angka tersebut. Artinya, tanpa kenaikan harga emas, inflasi bulan Oktober hanya berada di angka 0,07 persen.
Ia menyimpulkan bahwa kenaikan harga emas menjadi faktor paling dominan dalam pembentukan inflasi nasional selama bulan tersebut.
Kesimpulan
Kenaikan tajam harga emas tidak hanya memengaruhi pasar investasi, tetapi juga memberikan dampak langsung pada stabilitas ekonomi nasional. Permintaan yang meningkat di tingkat global dan domestik memperkuat lonjakan harga, sehingga emas terus menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi Indonesia.
Tren ini diperkirakan tetap berlangsung selama 12 bulan ke depan seiring masyarakat semakin menjadikan emas sebagai pilihan utama instrumen keuangan.
