Harga Emas di Pegadaian Turun, Pembeli Pantau Tren Global
Harga Emas Pegadaian Terkoreksi Serentak
emasharini.id – Harga emas di Pegadaian pada Kamis, 7 Agustus 2025, menunjukkan penurunan di semua jenis. Emas Antam kini dijual Rp1.968.000 per gram, lebih rendah dibanding hari sebelumnya. Emas UBS menyusul di harga Rp1.945.000 per gram, sementara Galeri24 mencatat harga Rp1.927.000 per gram.
Koreksi juga terjadi pada harga buyback. Antam turun Rp9.000 menjadi Rp1.789.000 per gram, sedangkan UBS dan Galeri24 masing-masing melemah Rp8.000 per gram. Tren penurunan ini mencerminkan pengaruh tekanan global terhadap pasar emas domestik.
Harga Emas Domestik Mengikuti Arah Pasar Global
Pergerakan harga emas internasional sangat memengaruhi pasar domestik. Ketika harga emas global mengalami koreksi, harga di dalam negeri cenderung mengikuti arah serupa.
Pekan ini, penguatan dolar AS menjadi pemicu utama turunnya harga emas. Dolar yang lebih kuat membuat harga emas terasa mahal bagi pembeli luar negeri, sehingga permintaan pun menurun. Di sisi lain, data inflasi Amerika Serikat yang masih tinggi membuat The Fed mempertahankan suku bunga tinggi, memperlemah daya tarik emas sebagai aset non-bunga.
Akibatnya, banyak investor global mulai mengalihkan dana ke aset berbunga, seperti obligasi, dan meninggalkan emas untuk sementara waktu.
Pembeli Cermat Ambil Posisi di Tengah Tekanan Harga
Di tengah penurunan harga, strategi pembeli terbagi. Sebagian investor jangka panjang justru memanfaatkan momentum ini untuk menambah kepemilikan emas. Mereka melihat koreksi harga sebagai peluang akumulasi aset aman.
Namun, pembeli dengan orientasi jangka pendek lebih berhati-hati. Mereka memilih menunggu konfirmasi arah tren harga sebelum kembali melakukan transaksi. Analisis teknikal kini menjadi acuan penting, terutama dalam mengamati level support dan resistance harga emas.
Selain itu, permintaan emas fisik di Pegadaian biasanya meningkat menjelang akhir tahun karena kebutuhan perayaan, mahar, dan investasi keluarga.
Prospek Harga Emas Ditentukan Faktor Global
Analis memproyeksikan volatilitas harga emas masih akan terjadi dalam waktu dekat. Pergerakan dolar AS serta rilis data ekonomi Amerika menjadi variabel utama yang dipantau pelaku pasar.
Jika dolar AS mulai melemah, harga emas domestik memiliki peluang untuk rebound. Sebaliknya, jika dolar tetap kuat dan suku bunga tak berubah, tekanan terhadap harga emas akan terus berlangsung.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik di kawasan Asia dan Timur Tengah dapat memicu permintaan baru terhadap emas sebagai aset aman. Oleh karena itu, investor dan pembeli emas perlu terus memantau indikator ekonomi global serta potensi gejolak politik dunia.
Simpulan: Pantau Tren, Ambil Keputusan Berdasarkan Data
Kondisi pasar emas saat ini memerlukan strategi investasi yang adaptif. Baik pembeli maupun investor sebaiknya tidak terburu-buru, melainkan mengikuti perkembangan harga emas internasional dan indikator ekonomi utama secara rutin.
Dengan pemahaman tren dan perencanaan yang matang, keputusan investasi emas dapat menjadi langkah efektif untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi ke depan.