Harga Emas Dunia Naik Tipis di Tengah Pelemahan Dolar AS
Emas Menguat Seiring Pelemahan Dolar AS
emasharini.id – Harga emas dunia mencatat kenaikan tipis pada awal perdagangan Kamis, 7 Agustus 2025. Berdasarkan data bursa internasional, harga emas spot naik menjadi USD3.372,97 per ons. Kenaikan ini terjadi seiring melemahnya dolar Amerika Serikat terhadap sejumlah mata uang utama, yang mendorong peningkatan minat beli di pasar global.
Dengan pelemahan dolar, emas menjadi lebih terjangkau bagi investor di luar AS. Situasi ini secara langsung mendorong permintaan terhadap logam mulia, baik dalam bentuk fisik maupun kontrak berjangka. Bursa komoditas Asia pun mencatat peningkatan volume transaksi emas pada sesi pembukaan hari ini.
Data Ekonomi Lemah Tekan Dolar, Dorong Permintaan Emas
Rilis data terbaru dari sektor ketenagakerjaan AS menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja non-pertanian. Angka tersebut memberi sinyal bahwa perekonomian Amerika mulai kehilangan momentum, sehingga memperbesar ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter.
Penurunan nilai dolar menjadi katalis utama bagi penguatan harga emas. Investor memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan alokasi dana ke aset lindung nilai. Indeks dolar AS turun ke level terendah dalam dua pekan terakhir, memperkuat daya tarik emas di mata pelaku pasar global.
Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Dorong Optimisme
Selain pelemahan dolar, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve turut memperkuat harga emas. Suku bunga yang lebih rendah biasanya mengurangi imbal hasil dari aset berisiko dan meningkatkan minat terhadap emas, yang dikenal stabil dan tahan inflasi.
Banyak pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya. Keyakinan ini semakin menguat setelah beberapa pejabat The Fed menyampaikan pandangan dovish terhadap prospek ekonomi AS. Akibatnya, arus modal mulai mengalir kembali ke aset safe haven, termasuk emas.
Analis Proyeksikan Kenaikan Berlanjut
Sejumlah analis memperkirakan harga emas akan terus menguat selama tekanan terhadap dolar berlanjut. Kombinasi antara pelemahan dolar dan potensi pelonggaran kebijakan moneter menjadi pendorong utama sentimen positif terhadap logam mulia.
Meski demikian, pasar tetap akan mencermati rilis data ekonomi berikutnya, seperti laporan inflasi dan aktivitas manufaktur. Data tersebut akan menjadi penentu arah harga emas dalam jangka pendek.
Sementara itu, ketegangan geopolitik di beberapa wilayah dunia juga dapat memperkuat permintaan emas sebagai aset perlindungan. Dalam situasi global yang tidak stabil, investor cenderung mengalihkan dana ke instrumen yang dinilai lebih aman.
Kesimpulan: Emas Tetap Jadi Pilihan di Tengah Ketidakpastian
Kenaikan tipis harga emas dunia pada awal perdagangan Kamis mencerminkan tingginya sensitivitas pasar terhadap perubahan nilai tukar dan kebijakan suku bunga. Emas kembali menunjukkan peran pentingnya sebagai instrumen pelindung nilai dalam kondisi ekonomi global yang belum stabil. Bagi investor, memahami dinamika pasar dan mengikuti perkembangan indikator ekonomi utama akan menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.