Emas Masuki Pekan Sulit Ditengah Tarik Ulur Tarif dan Inflasi AS
emasharini.id – Harga emas spot stabil di kisaran konsolidasi, meski sempat mencatat penguatan ringan selama dua hari terakhir. Pada Senin (11/8/2025) pukul 06.33 WIB, harga spot melemah 0,16% menjadi US$ 3.393,11 per troy ons, setelah sebelumnya naik 0,04% ke US$ 3.398,41. Emas berjangka AS juga tertahan oleh penegasan Gedung Putih bahwa tidak akan ada perintah eksekutif baru soal tarif emas batangan, menjaga ketidakpastian pasar tetap konstan.
Tarik Ulur Tarif Dorong Pelebaran Spread
UBS mengingatkan bahwa jika tarif diberlakukan, akan terjadi pelebaran spread antara kontrak Comex dan harga emas London—mengundang peluang arbitrase di pusat pemurnian alternatif seperti Swiss. Padahal, saat ini kilang emas Swiss tengah dihantui tarif 39% atas ekspor ke AS, yang ikut menekan pasokan global. Beberapa pemurni besar bahkan menghentikan pengiriman demi menghindari potensi kerugian akibat kebijakan tarif yang belum pasti.
Inflasi AS akan Menentukan Momentum Emas
Data inflasi Juli 2025 dari Amerika Serikat menjadi penentu arah emas pekan ini. Penurunan inflasi akan memperkuat ekspektasi pelepasan suku bunga oleh The Fed, meningkatkan daya tarik emas sebagai safe-haven. Sebaliknya, inflasi yang tetap tinggi bisa memperpanjang tekanan jual. Minggu lalu, emas sempat menembus level psikologis US$ 3.500, namun kembali terkoreksi karena momentum belum cukup solid. Strategi “buy on the dip” tetap populer di kalangan investor, mengutamakan pembelian ketika harga turun dalam tren yang masih bullish.
Bank Sentral Terus Beli, Menopang Harga Jangka Panjang
Permintaan emas dari bank sentral global tetap tinggi, menciptakan dukungan struktural untuk harga emas jangka panjang. Pembelian secara terus-menerus memperketat pasokan dan menambah tekanan positif terhadap harga. Dalam kondisi ketidakpastian global yang belum mereda, emas tetap menjadi aset lindung nilai strategis. Sementara volatilitas jangka pendek masih tinggi, strategi bijak dengan kombinasi analisis teknikal dan fundamental tetap relevan.