Harga Emas Dunia Anjlok Hampir 2% Akibat Penguatan Dolar dan Data Ekonomi AS
emasharini.id – Harga emas global mencatat penurunan signifikan pada perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025. Mengacu pada data Refinitiv, harga emas spot turun hampir 2% dan ditutup di level US$2.366,92 per troy ounce. Koreksi ini menjadi yang paling tajam dalam sebulan terakhir, memicu kekhawatiran di kalangan pelaku pasar, terutama mereka yang menjadikan emas sebagai aset safe haven.
Tekanan jual meningkat setelah sejumlah indikator ekonomi Amerika Serikat dirilis lebih kuat dari ekspektasi. Sentimen positif terhadap ekonomi AS secara langsung menurunkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Dolar AS dan Obligasi Dorong Tekanan Turun pada Harga Emas
Penguatan dolar AS menjadi pendorong utama pelemahan harga emas. Indeks dolar menguat 0,4% ke level 104,3, membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor internasional yang menggunakan mata uang lain.
Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun melonjak ke level 4,18%, tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Kenaikan ini mendorong aliran dana keluar dari emas ke instrumen berimbal hasil, seperti obligasi, karena menawarkan return yang lebih menarik.
Data Produsen AS Tekan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
Faktor penting lainnya berasal dari rilis data indeks harga produsen (PPI) AS yang mencatat kenaikan 0,4% pada Juli, dua kali lipat dari estimasi pasar yang hanya 0,2%. Data tersebut langsung mengubah arah ekspektasi pasar terkait kebijakan suku bunga The Fed.
Sejumlah analis menilai bahwa peluang pemangkasan suku bunga pada September semakin mengecil. Bahkan, kemungkinan The Fed menunda pemotongan hingga akhir 2025 atau tidak melakukannya sama sekali kini terbuka lebar. Kondisi ini membuat emas kehilangan momentum sebagai aset lindung nilai jangka pendek.
Harga Melemah: Ancaman atau Peluang Bagi Investor?
Meski harga emas mengalami tekanan, beberapa analis tetap melihat situasi ini sebagai peluang akumulasi jangka menengah hingga panjang. Jika ketidakpastian geopolitik kembali memanas atau inflasi global melonjak, harga emas berpotensi rebound.
Namun, bagi investor jangka pendek, kondisi saat ini menuntut kehati-hatian ekstra. Volatilitas tinggi dan perubahan cepat dalam ekspektasi pasar menuntut strategi dinamis. Sebagai catatan tambahan, harga emas berjangka di COMEX juga terkoreksi 1,9%, ditutup di level US$2.372,5 per troy ounce.