Harga Emas Antam Turun Tajam Rp24.000, Investor Dirundung Kekhawatiran
emasharini.id – Harga emas batangan dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun drastis sebesar Rp24.000 per gram pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kini, harga jual kembali berada di Rp1.909.000 per gram dibanding sebelumnya di angka Rp1.933.000.
Harga beli kembali (buyback) juga ikut turun sebesar Rp24.000 menjadi Rp1.755.000 per gram, sesuai data dari Logam Mulia Antam. Penurunan ini terjadi pada hari yang sama dimana IHSG mengalami fluktuasi tajam dan pasar global menyoroti ekspektasi suku bunga AS.
Daftar Harga Pesoan Emas Antam
Liputan6 memuat daftar harga lengkap harga Antam per Jumat:
-
0,5 gram: Rp1.004.500
-
1 gram: Rp1.909.000
-
2 gram: Rp3.758.000
-
3 gram: Rp5.612.000
-
5 gram: Rp9.320.000
-
10 gram: Rp18.585.000
-
25 gram: Rp46.337.000
-
50 gram: Rp92.595.000
-
100 gram: Rp185.112.000
-
250 gram: Rp462.515.000
-
500 gram: Rp924.820.000
-
1.000 gram: Rp1.849.600.000
Potongan pajak (PPh 22) juga diterapkan sesuai PMK Nomor 34/PMK.10/2017. Pembelian dikenai 0,45 % (NPWP) atau 0,9 % (non-NPWP), sedangkan penjualan kembali dipotong 1,5 % (NPWP) atau 3 % (non-NPWP).
Dorongan Penurunan dari Faktor Global
Penurunan harga emas Antam berkaitan dengan pelemahan harga emas global. Data inflasi produsen AS yang tinggi dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang kuat menekan harga emas dunia—di pasar spot turun sekitar 0,5 % ke USD3.337,21 per ons, dan kontrak berjangka pun melemah sekitar 0,7 %.
Penguatan dolar AS pada saat itu memperkecil daya tarik emas sebagai aset lindung kekayaan, sehingga mendorong penurunan harga Antam di pasar domestik.
Apa Maknanya bagi Investor?
Penurunan Rp24.000 dalam satu hari menunjukkan volatilitas tinggi yang harus diperhatikan investor. Investor jangka pendek mungkin menghadapi kerugian jika membeli di titik puncak pada hari sebelumnya. Namun, investor jangka panjang tetap dapat memperoleh keuntungan dari tren historis kenaikan emas.
Spread antara harga jual dan buyback sekitar Rp154.000 per gram menjadi patokan biaya transaksi yang cukup besar. Oleh karena itu, investor perlu mempertimbangkan waktu beli dan jual dengan lebih cermat serta memperhitungkan pajak untuk menghindari “loss prima” saat menjual.
Strategi dan Saran Praktis
-
Pantau terus perkembangan pasar global dan data ekonomi utama, seperti inflasi AS dan kebijakan moneter The Fed.
-
Gunakan strategi dollar-cost averaging untuk meredam risiko volatilitas harian saat membeli emas.
-
Pertimbangkan pecahan kecil (misalnya 0,5 gram) untuk mengelola spread transaksi lebih efektif.
-
Kalkulasi biaya pajak baik saat membeli maupun menjual kembali agar potensi keuntungan tidak terkikis.
-
Diversifikasi portofolio dengan aset likuid seperti reksa dana atau obligasi untuk menyeimbangkan risiko emas.