Emas Bertahan di Dekat Level Terendah Dua Pekan, Yield AS Tinggi Tahan Laju Pemulihan
emasharini.id – Harga emas (XAU/USD) bergerak datar pada Jumat (15 Agustus 2025), masih terjebak di sekitar titik terendah dua pekan. Logam mulia ini hanya naik tipis 0,17% ke kisaran USD3.340 per ons, setelah sehari sebelumnya jatuh lebih dari 0,5% ke USD3.330. Pergerakan sideways ini menandakan lemahnya dorongan pemulihan, karena pelemahan dolar AS tidak cukup kuat menutupi tekanan dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Tekanan dari Inflasi Produsen AS
Rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan kembali menekan ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif oleh The Fed. Yield obligasi Treasury AS melonjak, dengan tenor 10 tahun di sekitar 4,30% dan tenor 30 tahun mendekati 4,90%. Kondisi ini melemahkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil, sementara indeks dolar sempat menguat sebelum akhirnya melemah ke level 97,9.
Geopolitik dan Data AS Jadi Sorotan
Pasar global kini menunggu hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, yang membahas upaya gencatan senjata di Ukraina. Jika tidak ada kesepakatan, potensi permintaan safe haven emas bisa meningkat. Selain itu, data ekonomi AS seperti penjualan ritel Juli (+0,5% MoM), indeks manufaktur Empire State, dan indeks sentimen konsumen Universitas Michigan akan menjadi pemicu penting arah harga emas dalam waktu dekat.
Analisis Teknikal: Konsolidasi di Bawah USD3.350
Secara teknikal, emas masih kesulitan menembus area resistance di USD3.350. Indikator momentum memperlihatkan tekanan bearish ringan. Support terkuat ada di USD3.330, yang merupakan level terendah dua pekan. Jika level ini ditembus, emas berpotensi melanjutkan penurunan menuju USD3.300. Sebaliknya, jika berhasil menembus area USD3.355–3.375, peluang rebound ke USD3.400 akan terbuka, dengan faktor global menjadi penentu utama.
Strategi untuk Investor
-
Kenaikan imbal hasil AS tetap menjadi hambatan utama, meski dolar AS melemah.
-
Data PPI yang kuat membuat peluang pelonggaran moneter agresif dari Fed semakin tipis.
-
Fokus investor tertuju pada perkembangan geopolitik Trump–Putin serta data ekonomi AS.
-
Secara teknikal, emas masih konsolidasi di bawah USD3.350 sambil menunggu arah breakout berikutnya.
Saat ini emas berada dalam fase hati-hati. Lonjakan harga emas berpeluang terjadi bila ada pelonggaran moneter, ketegangan geopolitik, atau pelemahan data ekonomi AS. Investor disarankan tetap waspada terhadap volatilitas dan menggunakan level teknikal sebagai panduan langkah selanjutnya.