emasharini.id – Pada penutupan perdagangan akhir pekan, harga emas spot menembus US$3.443,50 per troy ounce, mencatat kenaikan lebih dari 2% dibandingkan pekan sebelumnya. Kenaikan ini mendorong minat investor terhadap emas sebagai aset lindung nilai yang aman. Sepanjang Agustus 2025, harga emas telah menguat sekitar 4,7%, menegaskan tren positif yang berkelanjutan. Selain itu, kontrak berjangka emas Desember di Comex juga menunjukkan peningkatan, mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek logam mulia ke depan.
Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed Dorong Minat Investor
Investor semakin fokus pada kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga acuan dalam rapat mendatang. Penurunan suku bunga biasanya menurunkan imbal hasil obligasi, sehingga emas menjadi lebih menarik karena tidak memberikan yield. Selain itu, suku bunga rendah berpotensi melemahkan dolar AS, sehingga daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap fluktuasi mata uang dan inflasi meningkat. Ekspektasi ini memicu permintaan emas global dan menciptakan sentimen positif di pasar internasional.
Permintaan Global dan Ketegangan Geopolitik Memperkuat Tren
Selain faktor moneter, ketegangan geopolitik turut memengaruhi pergerakan harga emas. Situasi politik dan ekonomi global yang tidak stabil membuat investor mencari aset aman. Permintaan emas dari negara konsumen utama, termasuk China dan India, juga meningkat. Pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan naiknya daya beli masyarakat di China dan India memperkuat permintaan emas global.
Prediksi Pergerakan Harga Emas Selanjutnya
Beberapa analis memperkirakan harga emas dapat menembus US$3.600 per troy ounce dalam beberapa minggu ke depan jika The Fed menurunkan suku bunga sesuai ekspektasi pasar. Meski begitu, volatilitas tetap tinggi. Keputusan moneter The Fed, dinamika geopolitik, serta kondisi ekonomi global akan menjadi faktor penentu arah harga emas berikutnya. Investor harus memantau perkembangan pasar untuk menentukan strategi investasi tepat dan memperhitungkan risiko fluktuasi.