emasharini.id – PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melalui anak usahanya, PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS), sedang mempersiapkan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target dana segar sebesar Rp4,88 triliun. Dana hasil IPO akan digunakan untuk membiayai pengembangan Tambang Emas Pani di Gorontalo, yang diproyeksikan menjadi salah satu tambang emas terbesar di Indonesia bahkan di kawasan Asia Pasifik. Langkah ini menegaskan ambisi MDKA untuk memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri pertambangan emas.
Proyek Emas Pani: Produksi Awal hingga 500.000 Ounce per Tahun
Proyek Emas Pani ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2025, dengan produksi perdana emas diperkirakan pada kuartal I/2026. Pada fase awal, proyek menggunakan metode heap leach dengan kapasitas pengolahan bijih 7 juta ton per tahun. Produksi emas awal diperkirakan mencapai sekitar 140.000 ounce per tahun dari kapasitas heap leach. Selanjutnya, MDKA membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) dengan kapasitas 7,5 juta ton per tahun. Fasilitas CIL akan diekspansi menjadi 12 juta ton per tahun pada tahun 2030. Gabungan kapasitas heap leach dan CIL mencapai 19 juta ton per tahun. Potensi produksi puncak proyek diperkirakan mencapai hingga 500.000 ounce emas per tahun. Proyeksi ini menunjukkan skala besar proyek, signifikan bagi MDKA dan industri emas Asia Pasifik.
Kinerja Keuangan MDKA dan Momentum IPO EMAS
Sepanjang 2025, harga emas global menunjukkan lonjakan signifikan, yang berdampak positif terhadap kinerja keuangan MDKA. Pada kuartal II/2025, harga jual rata-rata (ASP) tercatat sebesar USD3.207 per troy ounce, meningkat dari USD2.757 per troy ounce pada kuartal I/2025. Produksi emas perusahaan masing-masing periode tercatat 25.413 troy ounce dan 36.796 troy ounce. Lonjakan harga emas meningkatkan margin keuntungan dan memperkuat posisi MDKA sebagai perusahaan yang tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global. Kondisi ini menjadi momentum strategis untuk meluncurkan IPO EMAS, yang memungkinkan investor berpartisipasi dalam pertumbuhan prospektif perusahaan.
Strategi Ekspansi dan Diversifikasi Portofolio
Selain proyek Emas Pani, MDKA memperluas portofolionya melalui PT Bumi Suksesindo (BSI), yang menargetkan produksi emas Tambang Tujuh Bukit mencapai 100.000–110.000 ounce hingga akhir 2025. Secara total, cadangan emas di proyek Tujuh Bukit dan Emas Pani mencapai 36,4 juta ounce. Strategi ini menegaskan fokus MDKA dalam memperkuat kapasitas produksi dan diversifikasi aset, sekaligus meningkatkan ketahanan perusahaan terhadap fluktuasi harga emas global. Dengan kombinasi proyek ambisius dan strategi ekspansi yang matang, MDKA siap menjadi produsen emas terbesar di Asia Pasifik.
Persiapan IPO EMAS dan pengembangan Tambang Emas Pani menegaskan komitmen MDKA menjadi pemain utama industri emas regional. Investor dapat berpartisipasi dalam pertumbuhan industri emas yang menjanjikan melalui IPO EMAS dan proyek-proyek MDKA. Perusahaan terus meningkatkan kapasitas produksi hingga potensi puncak 500.000 ounce emas per tahun. Kinerja keuangan solid, harga emas global yang mendukung, dan strategi ekspansi matang menjadi modal penting MDKA.