emasharini.id – Senin pagi, 6 Oktober 2025, dolar AS menguat terhadap rupiah dan mencapai Rp 16.579 menurut data Bloomberg. Penguatan ini setara kenaikan 16 poin (0,10 %) dibandingkan posisi sebelumnya.
Dalam perdagangan pagi ini, kurs tertinggi yang tersentuh sama dengan angka pembukaan tersebut, sedangkan posisi terendah berada sedikit di bawah.
Gerak Dolar Terhadap Mata Uang Lain
Selain terhadap rupiah, dolar AS bergerak beragam terhadap mata uang global. Ia mengalami pelemahan kecil terhadap dolar Australia dan yuan China, namun menguat terhadap yen Jepang, dolar Singapura, pound sterling, dan euro.
Misalnya, penguatan terhadap yen Jepang tembus sekitar 1,60 %, dan terhadap pound Inggris sekitar 0,20 % pada sesi pagi ini.
Faktor Pemicu Pergerakan
Drivernya antara lain aliran modal ke aset safe haven akibat ketidakpastian global. Selain itu, ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin belum akan memangkas suku bunga turut memberi dukungan pada dolar.
Sentimen fiskal Amerika Serikat dan data ekonomi yang berkaitan juga memengaruhi persepsi investor terhadap USD.
Kenaikan dolar dapat meningkatkan beban biaya impor bagi Indonesia dan menekan rupiah lebih lanjut. Perusahaan dengan utang valas harus mewaspadai risiko kurs.
Investor valuta bisa memanfaatkan momentum ini dengan strategi hedging. Sementara itu, pelaku usaha disarankan memantau kurs dan faktor global secara berkelanjutan.
