emasharini.id – Pada Minggu, 24 Agustus 2025, harga emas batangan Antam kembali menunjukkan kenaikan meskipun hanya moderat. Nilainya mencapai Rp1.933.000 per gram, naik Rp17.000 dibandingkan hari sebelumnya. Di sisi lain, harga buyback tidak berubah dan tetap berada di Rp1.762.000 per gram. Dengan kondisi tersebut, selisih antara harga beli dan jual kini mencapai Rp171.000 per gram. Angka ini cukup besar sehingga setiap investor perlu mencermatinya sebelum mengambil keputusan transaksi.
Spread dan Dampaknya bagi Investor
Spread yang melebar menimbulkan konsekuensi nyata bagi investor, terutama mereka yang berorientasi jangka pendek. Selisih Rp171.000 per gram berarti investor harus mencetak keuntungan lebih besar dari angka tersebut agar transaksi benar-benar menguntungkan. Sebagai perbandingan, mereka yang membeli emas pada Agustus 2024 dengan harga sekitar Rp1.411.000 per gram kini menikmati keuntungan lebih dari 26%. Dengan demikian, waktu pembelian berperan besar dalam menentukan margin keuntungan.
Strategi Jangka Panjang Menjadi Kunci
Data historis memperlihatkan bahwa membeli emas di harga rendah relatif terhadap harga saat ini menghasilkan profit yang jelas. Walaupun fluktuasi jangka pendek sering menimbulkan risiko, tren jangka panjang tetap memberi peluang positif. Oleh karena itu, investor harus menyeimbangkan strategi antara mengantisipasi volatilitas harian dan memegang emas dalam jangka panjang. Dengan cara ini, efek spread akan semakin kecil dan keuntungan lebih mudah diraih.
Rekomendasi Praktis untuk Pembeli dan Penjual
Pembeli emas sebaiknya menunggu saat harga bergerak stagnan atau relatif rendah. Strategi ini membantu mereka mendapatkan margin lebih lebar setelah memperhitungkan spread. Sementara itu, investor bisa memilih membeli emas ketika prospek jangka panjang terlihat cerah, lalu menahannya untuk periode lebih lama. Memahami secara detail perbedaan antara harga beli dan harga jual akan melindungi aset dari potensi kerugian akibat selisih transaksi.
Kenaikan harga emas Antam pada akhir pekan ini memang terlihat moderat, tetapi selisih buyback yang cukup besar harus menjadi perhatian utama. Dengan strategi yang tepat—baik melalui timing pembelian maupun orientasi investasi jangka panjang—emas tetap menjadi instrumen yang menguntungkan sekaligus aman. Pada akhirnya, kecermatan dalam membaca pasar dan disiplin dalam mengatur strategi akan menentukan keberhasilan investasi emas.