emasharini.id – Harga emas dunia menguat 0,3% ke level US$3.655,81 per ons pada perdagangan Jumat, 19 September 2025. Logam mulia ini mencatat kenaikan mingguan kelima secara berturut-turut sebesar 0,4%. Kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember pun naik menyesuaikan, ke posisi US$3.688,50. Kenaikan ini muncul sehari setelah The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Peran Federal Reserve dalam Gerak Harga
The Fed memangkas suku bunga acuan pada Kamis kemarin dan membuka peluang pelonggaran lebih lanjut. Namun bank sentral AS juga mengingatkan bahwa tekanan inflasi masih tinggi. Pasar kini menunggu sinyal lanjutan mengenai pemangkasan suku bunga berikutnya dari The Fed. Analis menyebut bahwa outlook kebijakan moneter AS tetap menjadi faktor utama penggerak harga emas ke depan.
Dukungan Permintaan serta Posisi Pasar
Emas memperoleh dukungan dari pembelian oleh bank sentral dan permintaan sebagai aset safe haven. Harga sempat menyentuh rekor tertinggi US$3.707,40 per ons sebelum koreksi ringan. Aksi teknikal muncul saat harga mencoba tetap di atas US$3.600, yang dianggap sebagai level dukungan penting. Indeks dolar AS melemah bersamaan dengan ekspektasi pasar terhadap keputusan moneter AS Oktober mendatang.
Prediksi dan Proyeksi Harga ke Depan
Analis memperkirakan harga emas bisa mencapai US$4.300 per ons dalam satu tahun jika tren saat ini terjaga. Pelaku pasar kini memberikan probabilitas sekitar 92% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lagi pada pertemuan Oktober. Bila kebijakan tersebut terjadi, emas kemungkinan akan kembali didorong naik kuat. Namun apabila The Fed menunjukkan sikap hati-hati dan tekanan inflasi tidak terkendali, harga emas mungkin mengalami konsolidasi.
Dengan kenaikan mingguan kelima, emas tetap menunjukkan tren yang kuat. Peran The Fed di garis depan keputusan pasar global. Investor disarankan tetap waspada, mengikuti perkembangan kebijakan AS, dan memperhatikan level support resistance di pasar global.
