emasharini.id – Pada 24 September 2025, harga buyback emas Antam mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu Rp2.000.000 per gram. Angka ini mencerminkan kenaikan signifikan dibandingkan dengan harga buyback pada tahun sebelumnya. Kenaikan harga buyback ini memberikan keuntungan bagi para pemegang emas Antam, terutama mereka yang membeli emas tersebut pada harga yang lebih rendah.
Sekuritas Pangkas Proyeksi Laba BMRI hingga 15%
Beberapa sekuritas terkemuka, seperti Mandiri Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas, telah merevisi proyeksi laba bersih PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) untuk tahun 2025. Revisi ini mencerminkan penurunan proyeksi laba bersih hingga 15% dibandingkan dengan estimasi sebelumnya. Penurunan proyeksi laba ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk meningkatnya biaya operasional dan penurunan margin bunga bersih.
Analisis Faktor Penyebab Penurunan Proyeksi Laba BMRI
Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan proyeksi laba BMRI antara lain:
-
Meningkatnya Biaya Operasional: Biaya operasional BMRI mengalami kenaikan signifikan, yang berdampak pada penurunan laba bersih.
-
Penurunan Margin Bunga Bersih: Penurunan suku bunga acuan menyebabkan margin bunga bersih BMRI menyempit, mempengaruhi pendapatan bunga bersih.
-
Kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN): Peningkatan CKPN sebagai antisipasi terhadap potensi kredit bermasalah turut menekan laba bersih.
Prospek Saham BMRI dan Rekomendasi Investasi
Meskipun terdapat penurunan proyeksi laba, saham BMRI tetap menarik bagi investor jangka panjang. Bank Mandiri memiliki fundamental yang kuat dan posisi pasar yang dominan di sektor perbankan Indonesia. Investor disarankan untuk memantau perkembangan kinerja keuangan BMRI dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi industri perbankan.
Kenaikan harga buyback emas Antam memberikan peluang keuntungan bagi para investor emas. Namun, penurunan proyeksi laba BMRI menunjukkan tantangan yang dihadapi sektor perbankan Indonesia. Investor disarankan untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio investasi untuk memitigasi risiko.
