emasharini.id – Harga emas mengalami lonjakan signifikan sepanjang 2025, tercatat naik hingga sekitar 60 % dalam setahun terakhir. Harga emas batangan mencapai level tertinggi yaitu sekitar Rp 2.296.000 per gram. Fenomena ini memicu minat masyarakat terhadap aset emas sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi. Antrean panjang di gerai-emas menunjukkan bahwa masyarakat mencari alternatif investasi yang aman.
Layanan Investasi Emas Digital dari BSI
Menrespond tren positif tersebut, Bank Syariah Indonesia meluncurkan layanan investasi emas syariah melalui aplikasi BYOND. Dengan modal hanya sekitar Rp 50 ribu, masyarakat bisa membeli emas setara 0,02 gram. Melalui fitur BSI Emas, nasabah dapat memantau pergerakan harga emas secara real time dan melakukan transaksi jual-beli kembali (buyback) selama 24 jam. Bank juga menyediakan layanan tambahan seperti Cicil Emas BSI Gold dan Gadai Emas untuk fleksibilitas investasi. Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan bahwa layanan ini membuka akses investasi emas secara lebih inklusif.
Target Pasar dan Dampak Bisnis
BSI menyasar generasi muda sebagai target utama, di mana sekitar 30-35 % nasabah investasinya berasal dari kalangan milenial. Hingga Triwulan II 2025, pembiayaan emas di BSI tumbuh 88,25 % secara tahunan, dengan nilai mencapai Rp 16,88 triliun. Segmen cicil emas naik hingga 155 %, sedangkan gadai emas tumbuh 44 %. Pertumbuhan bisnis ini turut mendongkrak pendapatan bunga serta fee-based income bank. Capaiannya menunjukkan bahwa inovasi digital dan transformasi layanan memegang peranan penting.
Meskipun kenaikan harga emas menciptakan peluang, investor tetap harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum berinvestasi. Perlu dipahami bahwa kenaikan historis tidak menjamin hasil masa depan. Investor disarankan mengecek kondisi keuangan pribadi, mempertimbangkan risiko inflasi dan likuiditas, serta memilih produk yang sesuai profil risiko. Dengan demikian, investasi emas lewat platform seperti BSI BYOND bisa dijalankan secara terukur dan strategis demi mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
