Harga Emas Jatuh, Namun Tetap Bertahan Kokoh di Atas US$ 4.000
Harga emas dunia menunjukkan pergerakan yang fluktuatif menjelang akhir pekan. Meskipun sempat tertekan oleh aksi ambil untung, emas tetap menjaga posisinya di atas level psikologis US$ 4.000. Pergerakan ini membuat pasar kembali memantau level kunci tersebut sebagai penopang baru setelah harga gagal menembus US$ 4.200.
Harga Emas Menutup Pekan dengan Koreksi Signifikan
Pada perdagangan Jumat (14/11/2025), harga emas ditutup melemah 2,07% ke US$ 4.085,19 per ons troi. Penurunan ini muncul setelah pergerakan harga yang sempat menguat tajam ke level US$ 4.245 sehari sebelumnya sebelum aksi jual besar-besaran terjadi.
Meski koreksi cukup dalam, kinerja mingguannya tetap impresif. Harga emas tercatat naik 2% sepanjang pekan, meskipun posisinya masih turun sekitar 3% dari level tertinggi pekan tersebut.
Investor dan Analis Belum Sepakat Soal Arah Harga Emas
Survei mingguan Kitco News menunjukkan bahwa pelaku pasar di Wall Street masih terpecah dalam memprediksi arah emas untuk pekan depan. Beberapa analis melihat tekanan harga sebagai peluang membeli, sementara investor ritel justru mempertahankan keyakinan kuat terhadap potensi kenaikan lebih lanjut.
Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menilai ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat, kebijakan tarif, serta arah suku bunga The Fed tetap membayangi pasar. Ia memprediksi emas mungkin perlu menguji kembali level terendah terbaru di sekitar US$ 3.930 sebelum kembali menguat secara lebih stabil. Meskipun begitu, ia menilai koreksi yang terjadi masih dangkal karena faktor fundamental emas tetap kokoh.
Emas Tetap Menjaga Level Kunci dan Memicu Aksi Beli
Setelah sempat jatuh, emas berhasil menjaga posisinya di atas US$ 4.000 pada perdagangan Jumat. Level ini menjadi area support penting yang memicu aksi beli baru. Namun, laju bullish terlihat mulai melemah karena tingginya volatilitas dan aksi profit taking di pasar global.
Menurut Analis Senior Kitco.com Jim Wyckoff, pergerakan emas menunjukkan bahwa kekuatan bullish mulai berkurang. Grafik teknikal jangka pendek juga memperlihatkan tanda-tanda pelemahan yang bisa membuat harga emas tertekan dalam waktu dekat.
Ekspektasi Suku Bunga Mulai Berubah dan Mempengaruhi Emas
Perubahan ekspektasi suku bunga Federal Reserve kembali memengaruhi sentimen pasar. Para pelaku pasar mencermati setiap data dan komentar bank sentral AS untuk memprediksi peluang penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya.
Ekspektasi yang berubah-ubah membuat volatilitas emas meningkat. Namun, selama tingkat ketidakpastian ekonomi masih tinggi, emas diperkirakan tetap menjadi aset lindung nilai utama bagi banyak investor global.
Kesimpulan: Emas Masih Berpotensi Menguat Meski Tertekan
Meskipun harga emas berada dalam tren koreksi, pasar masih melihat potensi penguatan dalam jangka menengah. Level US$ 4.000 menjadi penopang kuat, sementara faktor fundamental seperti ketidakpastian ekonomi dan kebijakan moneter tetap mendukung pergerakan emas di masa mendatang.
Meta Description (SEO Yoast Friendly)
Harga emas jatuh 2,07% ke US$ 4.085,19, namun tetap bertahan di atas level US$ 4.000. Analis memprediksi koreksi bersifat dangkal dan melihat peluang penguatan baru.
Focus Keyphrase
harga emas jatuh
Slug URL
harga-emas-jatuh-tetap-di-atas-4000
