Harga Emas Kacau Balau! Ini Ramalan Terbaru dari Lembaga Top Dunia

 

Meta Data SEO

Meta Description:
Harga emas global kembali melemah setelah menyentuh level psikologis US$4.100 per troy ons. Pelaku pasar meningkatkan spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember, sementara lembaga keuangan dunia merilis proyeksi terbaru harga emas hingga 2026.

Focus Keyphrase (Frasa Utama):
Harga emas terbaru 2025

Slug URL (SEO Friendly):
harga-emas-terbaru-2025-ramalan-lembaga-dunia

Judul Artikel

Harga Emas Kembali Terguncang: Ramalan Terbaru Lembaga Dunia untuk 2025-2026

Isi Artikel

Harga emas kembali bergerak melemah setelah sempat menembus level psikologis US$4.100 per troy ons. Pergerakan ini terjadi karena pelaku pasar semakin agresif menambah posisi spekulatif terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) pada Desember mendatang. Kondisi tersebut membuat volatilitas harga emas masih tinggi dan diperkirakan terus berlanjut.

Pada perdagangan Senin pagi (24 November 2025) hingga pukul 06.24 WIB, harga emas spot menguat tipis sebesar 0,18% ke level US$4.072,8 per troy ons. Sebelumnya, pada penutupan akhir pekan Jumat (21 November 2025), harga emas turun 0,28% ke US$4.065,39 per troy ons. Harga intraday sempat kembali menyentuh US$4.100, namun tidak berhasil bertahan dan kembali terkoreksi sehingga mencatat pelemahan dua hari berturut-turut.

Pelaku Pasar Meningkatkan Taruhan Penurunan Suku Bunga

Harga emas anjlok secara intraday pada Jumat pekan lalu setelah pelaku pasar memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Sentimen ini muncul setelah Presiden The Fed New York, John Williams, menyampaikan bahwa bank sentral masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga tanpa mengganggu target inflasi.

Menurut analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, komentar dovish tersebut memberi harapan baru bagi investor emas yang menanti momentum penguatan. Saat ini pelaku pasar menilai peluang penurunan suku bunga mencapai 74%, meningkat tajam dibanding posisi sebelumnya sebesar 40%.

Kondisi Ekonomi AS Membentuk Sentimen Pasar

Data tenaga kerja AS masih menunjukkan kondisi campuran. Non-farm payrolls naik 119.000 pada Oktober, jauh di atas prediksi 50.000, namun tingkat pengangguran justru menyentuh level tertinggi dalam empat tahun terakhir. Di situasi seperti ini, emas biasanya memperoleh keuntungan karena dianggap aset lindung nilai saat ketidakpastian meningkat.

Di sisi lain, anggota The Fed lainnya seperti Lorie Logan masih menegaskan sikap hawkish dan meminta kebijakan suku bunga dipertahankan lebih lama. Selain itu, pelaku pasar juga memantau pergerakan pasar saham. Jika Wall Street menguat, maka minat risiko meningkat dan emas berpotensi kembali tertekan.

Permintaan Fisik Asia Masih Lemah

Selain faktor makro AS, pasar juga mencermati permintaan emas fisik di Asia yang cenderung moderat. Volatilitas harga membuat banyak pembeli memilih menunggu momentum yang lebih stabil.

Prediksi Harga Emas dari Lembaga Keuangan Dunia

Berbagai lembaga keuangan besar merilis prediksi harga emas untuk tahun 2025-2026. Berikut rangkumannya:

Goldman Sachs

Goldman Sachs meningkatkan target akhir 2025 menjadi US$3.100/troy ons, dengan potensi naik menuju US$3.700 dan kemungkinan menyentuh US$4.000 pada 2026.

J.P. Morgan Research

JP Morgan memprediksi harga rata-rata emas pada kuartal IV 2025 berada di US$3.675, dan naik menuju US$4.000 pada pertengahan 2026, didukung permintaan investor dan bank sentral.

UBS

UBS menaikkan target akhir 2025 menjadi US$3.800 per troy ons dan memperkirakan US$3.900 pada pertengahan 2026, dengan pelemahan dolar dan risiko geopolitik sebagai faktor utama.

HSBC

HSBC memproyeksikan rata-rata harga emas tahun 2025 sebesar US$3.355, dan US$3.950 pada 2026, dengan dukungan defisit fiskal dan pembelian bank sentral.

Morgan Stanley

Pada awal 2025, Morgan Stanley memprediksi harga emas mencapai US$2.700 pada kuartal IV 2025, namun kemudian merevisi outlook dan memperkirakan emas bisa melesat hingga US$4.500 pada pertengahan 2026.

Kesimpulan dan Prospek ke Depan

Mayoritas analis global memperkirakan prospek jangka menengah emas masih bullish, meski volatilitas jangka pendek tetap tinggi. Faktor penentu utama harga emas ke depan meliputi:

  • Kebijakan suku bunga The Fed
  • Pergerakan pasar saham global
  • Ketegangan geopolitik
  • Permintaan bank sentral dunia
  • Nilai tukar dolar AS

Hingga akhir November 2025, harga spot emas sudah melampaui sebagian besar target prediksi lembaga keuangan yang sebelumnya dipublikasikan.

Rekomendasi Artikel

Harga Perak Stabil di Level US$50 per ons