Harga Emas Terkoreksi di Pasar Global
Dikutip dari Beritasatu.com – Pada perdagangan hari Senin, 7 Juli 2025 waktu AS, harga emas global mengalami penurunan signifikan. Hal ini terjadi usai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan adanya perkembangan positif dalam pembicaraan dagang dengan sejumlah negara. Pernyataan tersebut berdampak pada menurunnya minat terhadap emas sebagai aset pelindung nilai (safe haven).
Penurunan di Pasar Spot dan Berjangka
Mengacu pada laporan Reuters, harga emas di pasar spot tercatat turun sebesar 0,8 persen menjadi 3.306,85 dolar AS per ons pada pukul 11.30 WIB. Sementara itu, harga emas berjangka di bursa Comex New York juga melemah 0,8 persen ke angka 3.315,70 dolar AS per ons.
Pernyataan Trump dan Dampaknya
Pada Minggu, 6 Juli 2025, Trump menyatakan bahwa beberapa kesepakatan perdagangan hampir rampung, dan akan mengumumkan kenaikan tarif pada 9 Juli. Tarif baru tersebut dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus 2025. Sebelumnya, Trump telah menetapkan tarif dasar sebesar 10 persen sejak April, dengan tambahan bea hingga 50 persen yang sempat ditunda beberapa kali.
Tanggapan Analis Pasar
Kelvin Wong, analis pasar senior dari OANDA. Menjelaskan bahwa keputusan AS untuk menunda penerapan tarif tambahan memberi tekanan pada harga emas secara intraday. Ia memperkirakan akan ada pergerakan signifikan di sekitar level 3.320 dolar AS per ons, dengan potensi resistance jangka pendek di kisaran 3.360 dolar AS.
Ekspektasi Suku Bunga The Fed
Di sisi lain, kekhawatiran terhadap dampak tarif terhadap inflasi AS membuat pasar memperkirakan kebijakan suku bunga The Fed akan lebih konservatif. Saat ini, pelaku pasar menilai kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juli semakin kecil. Mereka hanya memperkirakan maksimal dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun.=
Hubungan Suku Bunga dan Harga Emas
Pergerakan harga emas sering dipengaruhi oleh suku bunga acuan. Saat suku bunga tinggi, emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik dibandingkan instrumen seperti obligasi. Sebaliknya, saat suku bunga rendah, emas cenderung dilirik investor karena daya tariknya sebagai penyimpan nilai. Di tengah penurunan imbal hasil dari aset lainnya.