emasharini.id – Sabtu, 4 Oktober 2025, harga emas perhiasan mencetak rekor baru. Emas perhiasan 24 karat (99 %) diperdagangkan mencapai Rp 2.015.000 per gram. Kenaikan ini menandakan bahwa permintaan pasar terhadap perhiasan emas tetap kuat, meskipun harga logam mulia secara keseluruhan mungkin mengalami stabilitas.
Para pedagang emas menyebut bahwa lonjakan harga ini tidak hanya didorong oleh nilai logam itu sendiri, tetapi juga komponen ongkos desain dan permintaan konsumen menjelang musim perayaan.
Tabel Harga Emas Perhiasan per Karat (4 Oktober 2025)
| Karat | Kadar (%) | Harga per Gram |
|---|---|---|
| 24 | 99 | Rp 2.015.000 |
| 23 | – | (data tak tersedia) |
| 22 | – | (data tak tersedia) |
| 18 | – | (data tak tersedia) |
| 14 | – | (data tak tersedia) |
| 9 | – | (data tak tersedia) |
Catatan: Data komprehensif untuk tiap karat masih terbatas. Fokus utama tertuju pada emas 24 karat yang menjadi patokan pasar.
Faktor Pendorong Kenaikan
Beberapa faktor ikut mendorong harga emas perhiasan melonjak:
-
Permintaan yang meningkat, terutama dari konsumen yang ingin membeli perhiasan berkualitas tinggi.
-
Biaya produksi & desain yang tinggi, terutama untuk motif rumit dan pengerjaan artisan.
-
Pengaruh harga emas global, di mana kenaikan nilai emas internasional turut menarik harga domestik untuk mengikuti.
Pedagang mengamati bahwa konsumen saat ini lebih menghargai kombinasi nilai estetika dan nilai logam. Karena itu, perhiasan dengan desain unik cenderung menembus harga tinggi.
Perbandingan Emas Perhiasan & Emas Batangan
Emas perhiasan kini jarang bisa dipisahkan dari unsur desain dan biaya tambahan. Bahkan jika logam murninya bernilai tinggi, margin penjual dan ongkos pengerjaan dapat menekan nilai jual kembali (buyback).
Sementara itu, emas batangan tetap jadi pilihan utama bagi investor murni karena harga jual-beli kembali lebih transparan dan margin lebih rendah. Pembeli perhiasan disarankan memperhatikan selisih antara harga jual dan harga buyback agar tidak menderita kerugian besar.
