emasharini.id – Pada akhir pekan terakhir Agustus 2025, harga emas global menembus rekor tertinggi sepanjang bulan tersebut. Harga emas spot ditutup di level US$3.443,50 per troy ounce, mencatatkan kenaikan lebih dari 2% dibandingkan pekan sebelumnya dan menguat 4,7% sepanjang bulan Agustus. Lonjakan ini dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat kebijakan The Fed di bulan September meningkat menjadi hampir 89%. Harapan ini muncul setelah pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole, yang mengisyaratkan fokus baru pada ekonomi dan pasar tenaga kerja. Pernyataan tersebut memicu sinyal beli emas di pasar.
Investor Beralih ke Emas sebagai Lindung Nilai
Dengan ekspektasi penurunan suku bunga, investor mencari aset yang dapat melindungi nilai investasi mereka. Emas, sebagai aset safe haven, menjadi pilihan utama. Selain itu, minat terhadap Exchange-Traded Fund (ETF) emas juga meningkat, mencerminkan tingginya permintaan terhadap logam mulia ini.
Proyeksi Harga Emas ke Depan
Melihat tren saat ini, harga emas diperkirakan akan terus menguat jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga. Beberapa analis memproyeksikan harga emas dapat mencapai US$4.000 per troy ounce pada akhir 2026 jika kebijakan moneter longgar berlanjut dan dolar AS melemah. Namun, fluktuasi harga emas dunia dan kebijakan ekonomi domestik tetap memengaruhi pergerakan harga.
Secara keseluruhan, meskipun terdapat ketidakpastian terkait arah kebijakan ekonomi global dan domestik, faktor-faktor seperti inflasi, permintaan terhadap aset safe haven, dan tren positif di pasar berjangka diperkirakan akan terus mendukung tren kenaikan harga emas dalam jangka pendek.