emasharini.id – Pada Kamis, 18 September 2025, harga emas di pasar spot mengalami penurunan sebesar 0,9% menjadi US$3.658,25 per troy ounce. Penurunan ini terjadi setelah The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Keputusan tersebut diambil untuk menjaga stabilitas inflasi dan mendorong penciptaan lapangan kerja, menurut pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell.
Dampak terhadap Nilai Dolar AS
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed menyebabkan penguatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya. Kenaikan nilai dolar membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga menekan permintaan dan harga emas. Selain itu, imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi juga menarik investor menjauh dari aset non-yielding seperti emas.
Tren Kenaikan Harga Emas Tahun 2025
Meskipun terjadi penurunan harga pada 18 September, harga emas masih mencatatkan kenaikan signifikan sepanjang tahun 2025. Sejak awal tahun, harga emas telah meningkat sekitar 39%, didorong oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, ketidakpastian geopolitik, dan pembelian besar oleh bank sentral. Proyeksi dari Deutsche Bank bahkan memperkirakan harga emas dapat mencapai US$4.000 per troy ounce pada tahun 2026.
Implikasi bagi Investor Emas
Bagi investor, fluktuasi harga emas menunjukkan pentingnya strategi investasi yang hati-hati dan terinformasi. Meskipun emas dianggap sebagai aset lindung nilai, pergerakan harga jangka pendek dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan kondisi pasar global. Investor disarankan untuk memantau perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter secara berkala untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
