emasharini.id – Perseroan Merdeka Gold Resources (kode saham EMAS) resmi mencatat sahamnya perdana di Bursa Efek Indonesia pada 23 September 2025. IPO EMAS menawarkan 1,61 miliar saham yang mewakili 10% modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Harga IPO ditetapkan Rp 2.880 per saham. Dengan harga ini, EMAS berpotensi menghimpun dana segar hingga Rp 4,65 triliun dari publik.
Penggunaan Dana & Pemegang Saham
Perusahaan mengalokasikan sebagian dana IPO sekitar Rp 329,2 miliar sebagai uang muka modal kepada PT Pani Bersama Tambang. Sisa dana digunakan untuk membayar pokok utang kepada induk usaha yaitu Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Sebagian didedikasikan untuk modal kerja operasional. Kepemilikan saham setelah IPO: MDKA menguasai 62,01%, Boy Thohir sebesar 6,14%, Winato Kartono sebesar 9,18%, serta publik mendapat sisanya.
Prospek & Analisis Keuangan
Perusahaan memproyeksikan Proyek Emas Pani akan memberi potensi usaha besar karena cadangan emas tinggi dan potensi produksi signifikan. Namun EMAS mencatat rugi bersih sebesar US$ 9,21 juta pada kuartal I 2025, memburuk dibanding rugi US$ 4,17 juta di periode sama tahun lalu. Penambangan masih dalam tahap pembangunan dan belum menghasilkan arus kas operasi positif.
Risiko & Peluang di Pasar Modal
IPO EMAS menarik minat investor publik karena free float saham hanya 10%, memperkecil pasokan saham publik dan bisa mendorong volatilitas tinggi di awal. Harganya dianggap menarik di atas rata-rata valuasi saham tambang lain berdasarkan Price-to-Book Value (PBV). Tapi perusahaan harus memenuhi ekspektasi operasional agar investor tidak kecewa. Koreksi harga bisa terjadi jika laporan keuangan tetap negatif atau produksi belum sesuai target.
