emasharini.id – Pada Oktober 2025, harga emas dunia mencapai rekor tertinggi, menembus angka USD 4.000 per troy ons. Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global. Kenaikan harga emas ini turut mempengaruhi pasar domestik, termasuk di Asia Selatan.
Tradisi Menabung Emas di Asia Selatan
Di Asia Selatan, khususnya India dan Pakistan, menabung emas telah menjadi tradisi turun-temurun bagi perempuan. Emas bukan hanya simbol status, tetapi juga dianggap sebagai aset yang aman dan dapat diwariskan. Setiap potongan emas memiliki nilai sentimental dan sering kali diberikan sebagai hadiah pada momen-momen penting, seperti pernikahan, kelahiran, atau ibadah haji.
Keuntungan dari Tradisi Menabung Emas
Dengan lonjakan harga emas, perempuan di Asia Selatan yang telah lama menabung emas kini merasakan manfaat finansial yang signifikan. Farzana Ghani, seorang perempuan asal Miami, Florida, menyatakan bahwa ia lebih memilih membeli koin emas dibandingkan obligasi atau menyimpan uang tunai. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi menabung emas tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomi.
Emas sebagai Investasi Jangka Panjang
Joseph Cavatoni, Senior Market Strategist di World Gold Council, menyatakan perhiasan emas berfungsi sebagai penyimpan dan penerus kekayaan keluarga. Emas terbukti menjadi aset aman dengan nilai meningkat seiring waktu, sehingga perempuan Asia Selatan memilihnya sebagai investasi jangka panjang.
Dengan demikian, lonjakan harga emas dunia memberikan keuntungan bagi perempuan di Asia Selatan yang telah lama menabung emas sebagai bagian dari tradisi dan investasi jangka panjang mereka.
