emasharini.id – Harga emas dunia pada Senin, 13 Oktober 2025, menunjukkan tren penguatan yang signifikan. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Federal Reserve (The Fed).
Sentimen Perang Dagang AS–China
Ketegangan perdagangan antara AS dan China kembali memanas setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan rencana untuk menaikkan tarif impor barang-barang asal China sebesar 100% mulai 1 November 2025. Langkah ini mendapat reaksi keras dari Beijing yang berjanji akan membalas dengan tarif tandingan. Situasi ini mengguncang pasar keuangan global, melemahkan dolar AS, dan mendorong aliran modal menuju emas sebagai aset safe haven.
Tren Bullish Harga Emas
Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menilai tren teknikal harga emas dunia masih menunjukkan dominasi bullish yang kuat. Kombinasi sinyal candlestick dan indikator Moving Average memperlihatkan tekanan beli tetap mendominasi. Selama tren ini bertahan, harga emas berpeluang menguji area psikologis di USD 4.100 per troy ons. Namun, ia juga mengingatkan potensi koreksi tetap terbuka. Jika harga gagal mempertahankan momentum dan mengalami reversal ke bawah USD 3.979, peluang penurunan menuju area USD 3.950 bisa muncul.
Kebijakan Moneter The Fed
Di sisi lain, kebijakan moneter The Fed juga turut mempengaruhi harga emas. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun menjadi 4,048%, sedangkan imbal hasil riil merosot ke 1,708%, menandakan meningkatnya minat investor terhadap aset rendah risiko. Presiden The Fed St. Louis, Alberto Musalem, menyebut kondisi ekonomi AS “berada di antara kebijakan yang sedikit restriktif dan netral”, membuka peluang pelonggaran lebih lanjut.
Proyeksi Harga Emas ke Depan
Secara keseluruhan, selama harga emas bertahan di atas USD 3.979, potensi kenaikan menuju USD 4.100 tetap terbuka lebar. Investor sebaiknya tetap waspada terhadap kemungkinan koreksi harga emas seiring perubahan geopolitik dan kebijakan moneter global.
