Produksi Emas Freeport 2026 Merosot Tajam Menjadi 26 Ton dan Seluruhnya Dijual ke Antam
Freeport Menurunkan Proyeksi Produksi Emas Tahun 2026
PT Freeport Indonesia (PTFI) menurunkan target produksi emas untuk 2026 setelah melakukan revisi pada rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB). Dalam revisi tersebut, perusahaan hanya menetapkan produksi 26 ton emas, jauh lebih rendah dari target awal 45 ton. Perubahan ini memperlihatkan bagaimana Freeport menyesuaikan arah operasionalnya setelah serangkaian gangguan produksi sepanjang tahun ini.
Freeport Memastikan Seluruh Emas 2026 Akan Dikonsumsi Antam
Tony Wenas, Presiden Direktur PTFI, menjelaskan bahwa seluruh produksi emas pada 2026 langsung dialokasikan untuk PT Antam Tbk. Selain itu, ia menegaskan bahwa Freeport tidak berencana mengekspor emas pada tahun tersebut. Keputusan ini mencerminkan strategi integrasi hilirisasi dan pemenuhan kebutuhan domestik yang terus berkembang.
Insiden Tambang dan Smelter Menekan Produksi
Produksi emas Freeport merosot terutama karena beberapa insiden yang menghambat operasi. Kebakaran di smelter Gresik dan longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave mengganggu proses pengolahan dan penambangan. Akibatnya, Freeport harus menunda sebagian besar operasinya.
Untuk memulihkan produksi, Freeport menargetkan tambang bawah tanah Grasberg Block Cave mulai beroperasi secara parsial pada awal kuartal I/2026. Sementara itu, smelter baru diestimasi kembali aktif pada kuartal II/2026 karena konsentrat diprioritaskan untuk smelter lama yang dikelola PT Smelting, sesuai kesepakatan dengan mitra strategi, Mitsubishi Materials Corporation.
Freeport Mengatur Kembali Proyeksi Produksi Hingga 2029
Dengan penyesuaian besar tersebut, Tony memproyeksikan produksi emas Freeport akan meningkat bertahap. Setelah menghasilkan 26 ton pada 2026, produksi diperkirakan naik menjadi 39 ton pada 2027, lalu stabil di kisaran 43 ton pada 2028 dan 2029. Transisi ini menunjukkan proses pemulihan produksi yang berlangsung bertahap.
Produksi Tahun Ini Turun dan Harga Emas Justru Melonjak
Pada 2025, Freeport juga mencatat penurunan produksi signifikan. Perusahaan memperkirakan hanya menghasilkan 33 ton, atau sekitar separuh dari target RKAB 2025 yang mencapai 67 ton. Meskipun demikian, tren pasar global justru menunjukkan bahwa harga emas terus menanjak.
Freeport mencatat bahwa harga emas tahun ini diproyeksikan melonjak dari target awal US$1.900 per ounce menuju US$3.426 per ounce. Bahkan pada RKAB 2026 terbaru, harga emas diperkirakan mencapai US$4.000 per ounce, membuat pendapatan Freeport tahun depan diperkirakan tetap berada di kisaran target awal, yaitu sekitar US$8,31 juta dari target US$8,52 juta.
Harga Emas Tinggi Menahan Dampak Penurunan Produksi
Dengan harga emas yang terus menguat, Freeport melihat penurunan produksi tidak terlalu menekan kinerja keuangan. Kenaikan harga memberi ruang bagi perusahaan untuk menjaga pendapatan tetap stabil meski volume produksi berkurang drastis. Kondisi ini memperlihatkan bagaimana pasar emas global masih kuat, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik dan peningkatan permintaan aset lindung nilai.
SEO (YOAST SEO Friendly)
Meta Description
Produksi emas Freeport 2026 turun menjadi 26 ton akibat gangguan operasional, dan seluruhnya dijual ke Antam. Simak proyeksi produksi, kondisi tambang, dan perkiraan harga emas terbaru.
Kata Kunci / Focus Keyphrase
produksi emas freeport 2026
Slug URL
produksi-emas-freeport-2026-turun-jadi-26-ton-dijual-ke-antam
