emasharini.id – Pada perdagangan Jumat, 19 September 2025, harga emas dunia ditutup menguat di level USD 3.684 per troy ounce. Untuk perdagangan Senin, 22 September 2025, diperkirakan harga emas dunia akan bergerak dalam kisaran support USD 3.668 hingga resistance USD 3.696. Dalam jangka waktu satu minggu, harga emas dunia diprediksi berada dalam kisaran support USD 3.654 hingga resistance USD 3.715. Namun, dalam semester kedua 2025, optimisme tinggi terhadap prospek harga emas dunia memprediksi harga mencapai USD 3.788 per troy ounce. Jika tren ini berlanjut, harga logam mulia di Indonesia dapat menembus Rp 2.180.000 per gram.
Faktor Penggerak Harga Emas
Beberapa faktor utama mempengaruhi pergerakan harga emas dunia:
-
Kebijakan The Fed: Keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin pada Rabu pekan lalu memberikan dampak positif bagi harga emas. Namun, peringatan tentang inflasi yang terus-menerus menimbulkan keraguan atas laju pelonggaran suku bunga di masa mendatang.
-
Ketidakpastian Politik di AS: Mahkamah Agung AS menetapkan tanggal 5 November untuk mendengarkan argumen terkait legalitas tarif global. Kritik terhadap The Fed terkait kebijakan suku bunga juga memicu kekhawatiran mengenai independensi bank sentral.
-
Permintaan dan Penawaran Emas Batangan: Fluktuasi harga emas dunia dipengaruhi oleh dinamika permintaan dan penawaran emas batangan di pasar internasional. Kondisi ekonomi global dan kebijakan moneter negara-negara besar turut menentukan harga emas.
Perkiraan Harga Emas di Indonesia
Di Indonesia, harga emas dipengaruhi oleh harga emas dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan biaya distribusi. Pada 22 September 2025, harga emas 24 karat di Pegadaian tercatat Rp 1.744.000 per gram, sedangkan harga jual kembali berada di kisaran Rp 1.450.000 hingga Rp 1.550.000 per gram. Dengan proyeksi harga emas dunia yang optimis, investor di Indonesia dapat mempertimbangkan investasi logam mulia. Penting untuk memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pergerakan harga. Diversifikasi portofolio dan pemantauan rutin kondisi pasar menjadi langkah bijak menghadapi volatilitas harga emas.
Harga emas dunia menunjukkan tren kenaikan signifikan, didorong oleh kebijakan moneter The Fed, ketidakpastian politik di AS, dan dinamika pasar internasional. Meskipun ada potensi koreksi harga jangka pendek, prospek jangka panjang tetap optimis. Investor di Indonesia diharapkan memanfaatkan momentum ini dengan bijak, memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi harga emas, dan melakukan diversifikasi investasi untuk meminimalkan risiko.
