emasharini.id – Harga merkuri, bahan utama dalam penambangan emas skala kecil, sekarang mencapai kisaran US$240–US$350 per kilogram. Kenaikan ini dianggap melonjak lebih dari sepuluh kali lipat dibanding harga sebelumnya. Lonjakan harga emas telah dianggap sebagai salah satu penyebab utama kenaikan harga merkuri tersebut. Dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan mulai dirasakan di beberapa daerah penambangan ilegal.
Praktik Penambangan Ilegal dan Penyebaran Merkuri
Penambangan emas ilegal diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah dengan regulasi yang lemah dan pengawasan yang minim. Penggunaan merkuri pada praktik penambangan tersebut dilakukan untuk mempercepat pemisahan emas dari bijih. Merkuri yang tidak ditangani secara benar kemudian dibuang ke lingkungan sekitar. Sungai, tanah pertanian, dan sumber air minum menjadi tempat limbah merkuri dibuang.
Resiko Kesehatan dan Lingkungan
Demam merkuri mulai dikaitkan dengan kondisi keracunan di beberapa komunitas terlibat. Gejala yang dirasakan meliputi gangguan saraf, tangan dan pinggang mati rasa, serta gangguan koordinasi tubuh. Korban keracunan merkuri seringkali berasal dari komunitas yang dekat dengan aktivitas penambangan ilegal. Eksposur merkuri juga diyakini memengaruhi kualitas pangan lokal, terutama ikan dan sayuran yang tumbuh di sekitar area pencemaran.
Tanggapan dan Regulasi
Pemerintah melalui kementerian terkait dianggap telah menyusun langkah-langkah mitigasi. Pengawasan tambang ilegal dijalankan, peraturan penggunaan bahan berbahaya seperti merkuri ditekankan agar dipatuhi. Program sosialisasi kepada masyarakat penambang ilegal di wilayah terpencil dianggap dibutuhkan. Pemantauan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat juga dipandang penting agar dampak merkuri bisa terdeteksi lebih dini.
