Trump Ancam Federal Reserve: Desak Penurunan Suku Bunga atau Hadapi Gugatan
emasharini.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melayangkan tekanan keras kepada Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Dalam unggahan di platform Truth Social pada Selasa, 12 Agustus 2025, Trump menuduh Powell gagal mengelola proyek renovasi markas The Fed di Washington, D.C., dan mengancam akan mengizinkan gugatan besar terkait hal tersebut.
Trump Desak Pemangkasan Suku Bunga Segera
Trump mendesak The Fed untuk segera memangkas suku bunga acuan. Ia bahkan menjuluki Ketua Fed sebagai “Jerome Terlalu Telat Powell”, menudingnya lambat dalam merespons kebutuhan ekonomi nasional. Ia juga menyindir mantan Menteri Keuangan, Steven Mnuchin, yang merekomendasikan Powell sebagai Ketua The Fed pada 2017. Menurut Trump, keputusan tersebut kini terbukti menjadi langkah yang merugikan.
Trump Soroti Renovasi Gedung yang Dinilai Boros
Trump menyoroti proyek renovasi dua gedung bersejarah milik The Fed yang diklaimnya telah menghabiskan dana hingga 3 miliar dolar AS. Menurutnya, biaya tersebut tidak masuk akal karena seharusnya proyek serupa bisa selesai hanya dengan 50 juta dolar AS. Ia menyebut proyek tersebut sebagai bentuk pengelolaan yang tidak efisien dan boros anggaran.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengonfirmasi bahwa Trump memang mempertimbangkan opsi gugatan. Namun, ia enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah hukum yang dimaksud.
Powell Tanggapi Tuduhan Trump Secara Tenang
Jerome Powell belum memberikan komentar publik terbaru, tetapi dalam pernyataan sebelumnya, ia membela keputusan renovasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa proyek itu bertujuan mempertahankan kelayakan dua gedung bersejarah dan menolak klaim biaya renovasi yang dikemukakan Trump.
The Fed Pertahankan Suku Bunga di Tengah Tekanan Politik
Meski mendapat tekanan politik berulang dari Trump, The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan sepanjang 2025. Sebelumnya, bank sentral memang telah memangkas suku bunga beberapa kali sepanjang 2024, menyusul tren kenaikan yang terjadi pada 2022.
Dalam kesaksian di Kongres pada Juli lalu, Powell menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga masih mungkin terjadi di tahun ini, selama kebijakan tarif agresif dari Trump tidak menciptakan tekanan tambahan. The Fed saat ini memproyeksikan dua kali penurunan suku bunga, dengan kemungkinan pemangkasan sebesar 0,25 persen pada rapat FOMC bulan September, serta potensi lanjutan di Oktober dan Desember.
Potensi Dampak Politik dan Ekonomi
Situasi ini menciptakan ketegangan antara lembaga moneter independen dan tekanan dari pihak eksekutif. Jika Trump terus menekan The Fed secara terbuka, maka dinamika ini bisa memengaruhi persepsi pasar dan arah kebijakan moneter ke depan.
Dengan ketidakpastian yang terus berkembang, pelaku pasar disarankan untuk mengikuti perkembangan terbaru baik dari sisi kebijakan The Fed maupun sikap politik yang muncul menjelang pemilu mendatang.