emasharini.id – Pada Oktober 2025, dua investor institusional besar, UBS Group AG dan Chengdong Investment Corporation, melakukan serangkaian transaksi signifikan di saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yang mencerminkan dinamika kepemilikan dan strategi investasi mereka.
UBS Group AG Tambah Kepemilikan Saham BUMI
Pada 22 September 2025, UBS Group AG membeli sekitar 421 juta lembar saham BUMI seharga Rp119 per saham, dengan total transaksi mencapai sekitar Rp50 miliar. Setelah transaksi ini, kepemilikan UBS di BUMI meningkat menjadi 7,06%, dari sebelumnya 6,95%.
UBS menyatakan bahwa pembelian ini merupakan bagian dari kegiatan lindung nilai derivatif klien mereka. Sebagai bank investasi global terkemuka, UBS memiliki peran penting dalam pasar modal Indonesia, dan langkah ini menunjukkan komitmen mereka terhadap prospek jangka panjang BUMI.
Chengdong Investment Corporation Lakukan Divestasi Saham BUMI
Sementara itu, Chengdong Investment Corporation, anak perusahaan dari China Investment Corporation (CIC), melakukan divestasi saham BUMI pada 9 Oktober 2025. Chengdong menjual sekitar 3,71 miliar lembar saham BUMI secara bertahap, dengan harga rata-rata per saham berkisar antara Rp123 hingga Rp152.
Setelah transaksi ini, Chengdong masih memegang sekitar 8,99% saham BUMI, turun dari sebelumnya 9,99%. Divestasi ini dilakukan sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang CIC melalui anak perusahaan mereka.
Dampak terhadap Struktur Kepemilikan BUMI
Dengan adanya transaksi ini, struktur kepemilikan saham BUMI mengalami perubahan signifikan. UBS Group AG kini menjadi salah satu pemegang saham terbesar, sementara Chengdong Investment Corporation mengurangi porsi kepemilikannya.
Menurut data per 9 Oktober 2025, Chengdong Investment Corporation masih memegang sekitar 8,99% saham BUMI, sementara UBS Group AG memiliki sekitar 7,06% saham.
Prospek BUMI ke Depan
Langkah-langkah strategis yang diambil oleh UBS dan Chengdong mencerminkan pandangan mereka terhadap prospek jangka panjang BUMI. Meskipun Chengdong melakukan divestasi sebagian sahamnya, mereka masih mempertahankan posisi signifikan di BUMI, menunjukkan keyakinan terhadap potensi pertumbuhan perusahaan.
Di sisi lain, UBS Group AG, dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap BUMI dan pasar modal Indonesia. Kedua langkah ini memberikan sinyal positif kepada investor lain mengenai stabilitas dan prospek BUMI di masa depan.
Dengan dukungan UBS dan Chengdong, BUMI diharapkan terus berkembang dan meningkatkan kinerjanya di pasar global. Investor dan pelaku pasar harus memantau perkembangan untuk memahami dinamika dan potensi investasi sektor energi Indonesia.
