emasharini.id – Pegadaian melihat generasi muda, khususnya Gen Z, sebagai pasar potensial ke depan. Oleh karena itu, institusi ini mulai mengajak anak muda di Padang untuk berinvestasi emas. Tujuannya agar mereka memahami nilai aset emas sejak dini dan menumbuhkan kebiasaan investasi sehat.
Dalam seri literasi keuangan, Pegadaian memperkenalkan produk-produk emas digital kepada mahasiswa dan pelajar. Mereka menjelaskan bahwa investasi emas kini tidak melulu lewat pembelian fisik, tetapi juga melalui aplikasi dengan modal terjangkau. Kegiatan ini diselenggarakan di kampus dan sekolah agar jangkauan edukasi makin luas.
Alasan Emas Menjadi Pilihan Utama
Pegadaian menyebut bahwa emas memiliki stabilitas nilai dan daya tarik sebagai lindung nilai (hedge) terhadap inflasi. Dalam masa ketidakpastian ekonomi global, emas dianggap sebagai alternative investasi yang relatif aman dibanding instrumen lain.
Lebih lanjut, Pegadaian ingin mengubah persepsi bahwa fasilitas lembaga gadai hanyalah untuk orang yang butuh uang. Generasi muda harus tahu bahwa Pegadaian juga menyediakan instrumen simpanan emas, gadai syariah, dan produk lainnya. Proses digitalisasi semakin mempermudah akses generasi muda terhadap layanan tersebut.
Tantangan & Hambatan Adopsi
Meski inisiatif ini menjanjikan, Pegadaian menghadapi beberapa kendala. Salah satunya: literasi keuangan di kalangan Gen Z masih rendah. Banyak dari mereka belum memahami manfaat investasi, risiko, serta mekanisme pasar emas.
Selain itu, kepercayaan terhadap lembaga keuangan masih menjadi hambatan. Gen Z cenderung aktif di platform digital dan mudah skeptis terhadap lembaga tradisional. Maka, Pegadaian harus memastikan pelayanan digitalnya cepat, transparan, dan mudah digunakan.
Kemudian, kompetisi produk investasi lain, seperti reksa dana atau crypto, juga memberi tekanan. Pegadaian perlu menonjolkan keunggulan emas, terutama stabilitas dan likuiditasnya, agar mampu bersaing.
Harapan & Aksi Nyata ke Depan
Melalui program ini, Pegadaian berharap generasi muda Padang makin melek investasi dan tidak gampang tertarik produk investasi bodong. Kegiatan literasi keuangan juga diharapkan menumbuhkan ekosistem investasi yang sehat.
Pada tahap lanjutan, Pegadaian bermaksud memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi, pemerintahan kota, dan komunitas pemuda. Mereka akan memperkuat fitur aplikasi digital agar transaksi emas lebih simpel dan aman.
Akhirnya, dengan pendekatan edukatif dan modern, Pegadaian ingin Gen Z tidak sekadar sebagai konsumen, melainkan investor aktif yang mampu memanfaatkan potensi cuan dari emas sebagai aset masa depan.
