Emas Antam Turun Hari Ini, Peluang dan Strateginya
Pada Jumat, 12 September 2025, harga emas Antam 24 karat merosot sebesar Rp 7.000 per gram, dari rekor tertinggi sebelumnya. Harga jual kini berada di Rp 2.088.000 per gram per ukuran 1 gram. Penurunan ini mengakhiri tren kenaikan beruntun dan memberi sinyal koreksi pasar yang penting bagi pembeli dan investor.
Harga Pecahan Tampilkan Perbedaan Signifikan
Antam menyediakan emas dalam pecahan mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Misalnya, harga emas 0,5 gram turun menjadi Rp 1.097.500, sedangkan ukuran 10 gram menjadi Rp 20.445.000. Untuk ukuran terbesar, 1.000 gram tercatat Rp 2.035.600.000. Penurunan harga buyback juga terjadi; Antam membeli kembali emas terhadap pemiliknya di level Rp 1.935.000 per gram.
Tren Mingguan dan Bulanan Tunjukkan Volatilitas
Dalam seminggu terakhir, harga emas Antam bergerak di kisaran Rp 1.978.000 – Rp 2.095.000 per gram. Dalam sebulan terakhir, batas harga menurun sedikit ke kisaran Rp 1.890.000 – Rp 2.095.000 per gram. Fluktuasi ini menandai bahwa meskipun pasar mengalami koreksi, volatilitas tetap tinggi dan investor harus waspada.
Pajak Buyback dan Jual Beli Emas
Setiap transaksi buyback atau jual kembali emas Antam dengan nominal di atas Rp 10 juta terkena PPh Pasal 22 sesuai PMK No. 34/PMK.10/2017: tarif 1,5% bagi pemegang NPWP dan 3% bagi non-NPWP. Pemotongan pajak dilakukan langsung dari nilai transaksi. Informasi ini penting agar investor menghitung potongan sebelum memutuskan jual atau beli kembali emas.
Pengaruh Nilai Tukar, Harga Global, dan Sentimen Investor
Harga emas hari ini turun seiring tekanan dari fluktuasi nilai tukar rupiah, pergerakan harga emas dunia, dan sentimen global seputar perubahan suku bunga AS. Investor sering memakai emas sebagai hedge terhadap risiko eksternal; perubahan kebijakan moneter di luar negeri dapat memicu reaksi cepat di pasar emas domestik.
Investor Harus Pilih Waktu dan Strategi yang Tepat
Penurunan hari ini membuka kesempatan bagi mereka yang menunggu momen beli lebih murah. Investor jangka panjang bisa memanfaatkan periode koreksi untuk akumulasi emas. Namun, pembeli jangka pendek harus memperhitungkan pajak, selisih jual-beli, dan ukuran pecahan agar tidak rugi akibat spread ketika dijual kembali.