emasharini.id – Saham Netflix (NFLX) tercatat anjlok sekitar 4% selepas ajakan boikot dari Elon Musk. Aksi ini dipicu oleh kontroversi soal konten LGBT yang dianggap Musk menyebarkan agenda transgender melalui serial animasi Netflix. Penurunan itu terjadi setelah saham Netflix sebelumnya melonjak hingga 60% sejak awal tahun.
Pemicu Konflik: Serial Animasi “Dead End: Paranormal Park”
Kontroversi bermula dari serial animasi Dead End: Paranormal Park yang menampilkan karakter transgender sebagai tokoh utama. Beberapa pihak menilai bahwa konten tersebut mempromosikan tema LGBT secara terang-terangan. Elon Musk menyebarkan ajakan melalui akun X-nya: “Batalkan Netflix demi kesehatan anak-anak Anda.” Musk menyebut bahwa konten tersebut adalah bagian dari sistem “transgender woke agenda” yang menjejalkan ke platform streaming. Dampak Keuangan & Kapitalisasi Pasar
Akibat aksi boikot itu, saham Netflix melemah 4,3%, sehingga nilai pasar perusahaan merosot sekitar US$ 15,1 miliar atau setara Rp 250 triliun. Kapitalisasi pasar Netflix turun dari sekitar US$ 498 miliar menjadi US$ 482,9 miliar.
Meski demikian, analis dari Wedbush Securities menilai boikot Musk datang terlambat untuk memberi dampak jangka panjang signifikan, mengingat kinerja keuangan Netflix relatif solid. Analis lain berpendapat bahwa harga saham Netflix terlalu tinggi untuk sepenuhnya diruntuhkan oleh kampanye boikot.
Tantangan Reputasi & Langkah Selanjutnya
Netflix hingga kini belum memberi tanggapan resmi atas kampanye boikot tersebut. Sementara itu, kreator serial Dead End: Paranormal Park, Hamish Steele, menyatakan bahwa ia sempat menerima pesan-pesan homofobia dan antisemit yang menjadikannya kewalahan merespon. Isu ini tidak hanya bersifat keuangan tetapi juga menyentuh reputasi dan persepsi publik terhadap Netflix sebagai platform hiburan. Ke depan, investor dan publik akan memantau apakah turunan saham itu hanya reaksi sementara atau menunjukkan perubahan sentimen pasar terhadap Netflix secara mendalam.
